Suara.com - Beredar di jagat media perihal potongan tayangan Kompas TV yang memberitakan soal adanya satu pasien yang terjakit virus corona di Semarang, Jawa Tengah.
Potongan video yang berdurasi 36 detik itu menjadi viral setelah beredar di media sosial tertuama di aplikasi percakapan elektronik, WhatsApp.
Dalam tayangan potongan video itu, terlihat petugas medis dengan pakaian pelindung dan masker membawa pasien ke ruang isolasi.
Berikut narasi dari potongan video yang beredar:
"Beralih ke sorotan lainnya saudara, lima pasien virus corona dari beberapa rumah sakit di Semarang mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Satu dinyatakan meninggal dunia, empat pasien lainnya mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi."
Penjelasan
Dari penelusuran Suara.com, potongan video yang beredar itu adalah tayangan Kompas TV yang memberitakan soal simulasi penanganan pasien virus corona yang digelar RSUP Dr Kariadi Semarang.
Tayangan berita Kompas TV itu berdurasi 2 menit 12 detik dan dimuat pada Jumat (31/2020) pada pukul 07.40 WIB.
Pembawa acara dari tayangan Kompas TV itu juga menjelaskan jika pasien yang dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang merupakan rangkaian simulasi penanganan virus corona.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro?
Penjelasan jika tayangan itu adalah simulasi disampaikan pembawa acara Kompas TV, tepat pada 36 hingga 44 detik video tersebut.
"Rangkaian ini merupakan simulasi yang diadakan pihak RSUP DR Kariadi Semarang untuk penanganan dan pencegahan berbagai virus corna. Pihaknya meminta masyarakat untuk menjaga kondisi, makan sehat, minum cukup agar terhindar dari penyakit."
Bahkan, pembawa acara itu menyampaikan imbauan dari dokter RSUP Dr Kariada agar masyarakat terkait pencegahan dan penanganan virus corona.
Tayangan video tersebut juga menampilkan pernyataan dari Najatulah, Komiter Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP Kariadi.
Berikut kutipan pernyataannya:
"Penyakit ini termasuk penyakit emerging disease, penyakit yang baru muncul. Dan biasanya penyakit yang baru muncul, dunia medis kedokteran belum memahami betul bagaimana penyakit ini ditularkan ke orang. Jadi kita sebagai tenaga medis, pertama yang dilakukan adalah melakukan upaya pencegahan, bagaimana penyakit ini tidak menyebar dan meluas ke masyarakat lain pada umumnya.
Berita Terkait
-
Isolasi WNI di Natuna, Panglima TNI: Tempat Terbaik dan Jauh dari Penduduk
-
Lepas Tim Evakuasi WNI ke China, Menlu Retno: Selamat Jalan Teman-teman
-
Jangan Percaya Isu, Dokter Reisa Ungkap 5 Mitos Virus Corona Wuhan!
-
WNI dari Wuhan yang Dievakuasi ke Batam Wajib Kenakan Baju Mirip Astronot
-
Alumni UI Asal China: Jumlah Korban Tewas Corona Jangan Digubris Berlebihan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar