Suara.com - Peneliti Indonesia bidang bioteknologi Muhammad Cholid menilai wajar apabila publik cemas dengan lamanya proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Menurutnya, hal tersebut menjadi tugas pemerintah Indonesia untuk bisa meningkatkan komunikasi publik.
Cholid mengatakan suatu negara sejatinya harus siap dengan segala kondisi krisis, termasuk soal merebaknya wabah novel corona virus. Kepanikan publik mendengar berita-berita soal novel corona virus sedianya harus disikapi secara bijaksana oleh pejabat maupun pemimpin negara.
Para pejabat terkait bisa melakukan komunikasi efektif kepada publik sehingga tidak semakin menimbulkan kepanikan.
"Satu kata, satu dua kalimat yang kurang arif, kurang wise, apalagi dari seorang yang mempunyai kedudukan penting di dalam pemerintahan itu bisa menghancurkan kepercayaan sekian juta orang," kata Cholid dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bagaimana Kita Menghadapi Tragedi Wuhan' di kawasan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2020).
Meskipun wabah novel Corona virus belum masuk ke Indonesia, namun sedianya pemerintah juga bisa menghadapi situasi darurat global seperti yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Cholid menilai pemimpin negara harus bisa bijaksana untuk menghadapinya.
Mengutip dari pernyataan Peter Drucker, menurutnya pemimpin Indonesia bisa memperhatikan bagimana memberikan kontribusi positif untuk perubahan yang lebih baik.
"Itulah pentingnya pemerintah, pejabat-pejabat mulai sekarang belajar bagaimana meningkatkan komunikasi efektif. Cukup rendah hati lah," katanya.
Baca Juga: Epidemi Virus Corona Wuhan di China, Jumlah Korban Sembuh Semakin Banyak
Berita Terkait
-
Epidemi Virus Corona Wuhan di China, Jumlah Korban Sembuh Semakin Banyak
-
Pesawat yang Ditumpangi WNI dari Wuhan Bakal Diberi Disinfektan
-
Alumni UI Asal China Tak Percaya Wabah Virus Corona Berasal dari Kelelawar
-
Evakuasi WNI dari Wuhan Menggunakan Pesawat Batik Air
-
Tolak Karantina WNI dari China, Warga Batam Blokir Bandara Ranai
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang