Suara.com - Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Kementerian Sekretariat Negara menggelar rapat terkait revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas), Rabu (5/2/2020). Rapat tersebut menghasilkan empat kesimpulan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, proyek revitalisasi di kawasan Monas tetap dilanjutkan.
Hal tersebut merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 yang berisi kawasan Monas Selatan dirancang sebagai kawasan terbuka.
"Iya, secara prinsip seperti yang tadi kami bahas konsentrasi kawasan Selatan itu akan diteruskan, mengapa diteruskan? Karena sejalan dengan Keppres 25 tahun 95, ada penyesuaian-penyesuaiannya ada pada penambahan vegetasi," kata Anies di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (5/2/2020).
Anies menambahkan, dia akan menyerahkan gambar kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. Setelahnya, revitalisasi kembali digelar.
"Jadi hasil kesepakatan tadi kan gambaran umum, harus dibentuk dalam bentuk gambar. Gambarnya besok dibawa ditunjukan kepada Ketua Komisi Pengarah, dari situ baru jalan," kata dia.
Anies mengatakan, dalam lampiran Keppres tersebut ada rancangan yang telah disiapkan. Dia menyebut kalau rencana Monas akan dijadikan kawasan hijau belum dilakukan
"Di dalam lampiran Keppres itu ada petanya, dan dilampirkan itu ada rancangan yang disiapkan. Jadi kami membangun merujuk pada Keppres, bahwa selama ini belum dibangun, belum dimanfaatkan yaitu selama ini belum dilakukan," jelas Anies.
Anies menambahkan, kawasan Monas selama ini hanya dibangun fasilitas olahraga. Selain itu, kawasan Monas baru dibangun lokasi parkir dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Polemik Revitalisasi Monas, Gus Sahal: Tumben Anies Mingkem
"Karena di sisi lain ada penambahan-penambahan selama ini, misal penambahan lapangan olahraga sisi timur, lalu penambahan pagar sekeliling yang dulu tidak ada. Lalu penambahan tempat parkir, ada penambahan fasilitas, ada penambahan Taman Pandang Istana dan Taman Aspirasi," kata Anies.
Sebelumnya, dalam rapat yang dihelat di Kantor Kementerian Sekretariat Negara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pihak.
Mereka yang hadir adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Berita Terkait
-
Anies Soal Revitalisasi Monas: Semua Akan Menjadi Kawasan Hijau
-
Anies Sulap RTH jadi Pusat Kuliner, Dulu Zaman Ahok Bukan untuk Bisnis
-
Eks Staf Ahok soal Polemik LRT dan Monas: Gubernur Sekarang Kurang Dengar
-
Ribut Revitalisasi Monas, Jubir PSI: Pohon Pule Lebih Murah dari Mahoni
-
Pohon Mahoni di Monas Ditebang Kini Diganti Pohon Pule, Ini Bedanya
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa