Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempermasalahkan soal pernyataan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian yang menilai kebijakan pemerintah Indonesia dianggap berlebihan karena menyetop sementara seluruh penerbangan dari dan menuju China.
Terkait pernyataan itu, Jokowi menganggap kebijakan itu untuk kepentingan nasional guna mengantisipasi menyebarnya virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
"Ya apa pun, saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor 1, dinomorsatukan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia yakni memberlakukan larangan turis dari China ke Indonesia atau larangan pendatang yang dari daratan China dan sudah berada di China selama 14 hari ke Indonesia.
Kemudian, pemerintah Indonesia juga menghentikan sementara kebijakan bebas visa untuk warga negara China. Pemerintah Indonesia juga memberlakukan larangan impor hewan hidup (life animal) dari China.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman mengaku berterima kasih atas pendapat pemerintah China.
Namun ia mengoreksi bahwa pelarangan terhadap jenis komoditas yakni hanya pelarangan impor hewan hidup.
"Pertama terima kasih atas pendapat dari pemerintah Cina. Walaupun sebenarnya kami harus memberikan koreksi bahwa pelarangan terhadap jenis komoditas tertentu itu hanya untuk life animal, atau hewan hidup. Tidak disebutkan untuk yang lain," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan.
Fadjroel pun membantah bahwa langkah pemerintah Indonesia tidak berlebihan. Sebab tidak hanya di Indonesia, negara lain juga melakukan hal yang sama untuk mengantisipasi masuknya virus corona di Indonesia.
Baca Juga: Sebut Indonesia Posisi 2 di G-20, Jokowi: Tak Disyukuri, Kita Kufur Nikmat
"Tidak. Karena tindakan pemerintah Indonesia, juga dilakukan oleh pemerintah lain di dunia. Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO, berupa pelarangan yang terkait merebaknya virus corona tersebut," kata dia.
Berita Terkait
-
Singapura Tegaskan Tanggung Biaya Pengobatan WNI yang Terjangkit Corona
-
Ini Kesiapsiagaan PMI dalam Menghadapi Virus Corona
-
Gara-gara Virus Corona, LG dan ZTE Mundur dari MWC 2020
-
China Dilanda Virus Corona, Pedagang Bawang Putih di Indonesia Pusing
-
Waspada Virus Corona, Pemprov DKI: Masyarakat Tak Perlu Pakai Masker N95
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra