Suara.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta memanggil desainer dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Citata) terkait revitalisasi Monumen Nasional (Monas). Dalam pertemuan tersebut, terungkap alasan melakukan proyek yang berujung pada penebangan 191 pohon.
Dalam proyek tersebut, Pemprov DKI Jakarta memenangkan seorang arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bermama Deddy Wahjudi lewat sayembara. Deddy dimenangkan karena memiliki desain dengan tujuan mengubah konsep Monas yang selama ini dianggap tertutup menjadi lebih terbuka.
Di hadapan Anggota DPRD DKI Komisi D, Deddy menyatakan kawasan Monas yang dipagari membuat ikon ibu kota ini sulit diakses masyarakat. Padahal, menurutnya monumen kota seharusnya dibuat lebih dekat dengan masyarakat.
"Melalui sayembara ini kita usulkan karena melalui sebuah riset yang kami bimbing di ITB, menyebutkan monumentalitas itu sekarang adalah orang diajak lebih dekat kepada monumen," ujar Deddy di ruang rapat Komisi D, Rabu (12/2/2020).
Ia menyebut dalam rancangannya, terdapat sistem yang membuat publik mudah masuk ke Monas. Namun ia tetap mempertahankan sisi eksklusif Monas di area tengah atau ruang agung.
"Kami usulkan publik yang selama ini di luar pagar dan memang ada sistem tertentu buat masuk ke dalam, kami usulkan untuk bisa sehari-sehari lebih masuk ke ring dalam," jelasnya.
Desain yang disetujui pemprov ini disebutnya juga mengharuskan sejumlah pemindahan tata ruang. Salah satunya seperti yang dikerjakan sekarang, sisi selatan Monas jadi tempat upacara dan IRTI jadi kawasan hijau.
"Sisi selatan ada plaza upacara dan mengelola bagaimana Lenggang Jakarta dan IRTI akan dihijaukan," katanya.
Selain itu, ia juga merencanakan Plaza Timur Monas dekat dengan stasiun Gambir agar mudah diakses. Caranya dengan menempatkan Lenggang Jakarta yang sebelumnya berada di sisi selatan.
Baca Juga: PSI Curiga Ada Kesepakatan Terselubung di Balik Formula E Boleh di Monas
"Plaza Timur ini kita usul Pemprov DKI bisa kolaborasi dengan KAI gimana Stasiun Gambir jadi bagian Plaza Timur. Supaya lebih mudah dari Stasiun Gambir ke Monas dari sisi Timur," katanya.
Berita Terkait
-
Formula E 2020 Jakarta Diizinkan Digelar di Monas, Anies Surati Pratikno
-
Anies : Sudah Sepakat, Revitalisasi Monas Dilanjutkan
-
Rekomendasi Keluar, Proyek Revitalisasi Monas Dilanjut Lagi per Malam Ini
-
191 Pohon di Monas Ditebang, Dinas Citata dan Dinas Kehutanan Saling Lempar
-
Kemensetneg Tagih Desain Proyek Monas, Pemprov Garap Semalam Suntuk
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat