Suara.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyinggung sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat membahan mengenai terorisme yang tiada henti. Pernyataan Fadjroel tersebut langsung ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Momen tersebut terjadi saat keduanya menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk Menangkis ISIS, Rabu (13/2/2020). Awalnya, Fadli Zon menyoroti program deradikalisasi para eks ISIS.
Fadli mempertanyakan program deradikalisasi yang menelan banyak anggaran. Ia mencurigai terorisme sengaja dibuat agar anggaran untuk deradikalisasi selalu ada hingga dugaan disalahgunakan.
"Sejauh mana keberhasilan deradikalisasi yang sudah banyak menghabiskan dana APBN? Kita perlu evaluasi menangani terorisme, jangan sampai terorisme dibuat ada terus sehingga ada anggaran terus," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/2/2020).
Mendengar pernyataan Fadli, Fadjroel langsung bereaksi. Ia menyeret nama Prabowo dalam pembahasan tersebut . "Nanti kita tanyakan bapak Menteri Pertahanan," jawab Fadjorel.
Jawaban Fadjorel sontak mengundang tawa para penonton. Najwa Shihab yang menjadi pembawa acara tersebut juga langsung tersenyum dan meminta Fadjroel mengulangi jawabannya.
Sementara itu, Fadli Zon langsung memberikan pembelaan. Ia menyebut hal tersebut tidak masuk dalam ranah Kementerian Pertahanan.
"Itu bukan di Menteri Pertahanan, itu ada di BNPT, kepolisian dan lainnya," ungkap Fadli.
"Tapi beliau (Prabowo) masuk Kemenkopolhukam," jawab Fadjroel.
Baca Juga: Anggaran Tol Jogja-Solo Senilai Rp4 Triliun Bakal Cair Tahun Ini
"Ya tapi anggarannya bukan di Kemenhan. Kalau bela negara dimasukkan ke sana (Kemenhan)," kata Fadli.
Reaksi Fadli tersebut langsung disambut gelak tawa penonton. Sembari tertawa, Fadjroel menjelaskan maksud dari penyataannya. "Benar, tetapi di dalam Kemenkopolhukam beliau ada di dalamnya," ucap Fadjroel.
Untuk diketahui, pemerintah secara resmi telah menolak memulangkan 600 WNI eks ISIS. Meski demikian, Menkopolhukam Mahfud MD mengaku akan mempertimbangkan kepulangan bagi anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
Pemerintah akan menghimpun data secara valid para WNI yang berada di sana. Untuk mereka yang masih tergolong anak-anak, pemerintah akan mempertimbangkannya.
"Anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan, tapi case by case. Artinya lihat aja apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak, anak yatim piatu yang orang tuanya tidak ada," kata Mahfud MD di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Berita Terkait
-
Dicecar Janji DPR Bikin Tim Pengawas Terorisme, Fadli Zon dan Ace Geragapan
-
Dalih Pesta Kecil-kecilan, Prabowo Akui Malu Undang Jokowi di HUT Gerindra
-
Beda dengan Jokowi, Fadli Zon: WNI Eks ISIS Boleh Dipulangkan ke Indonesia
-
Fadli Zon Sudah Lama Prediksi Donald Trump Gagal Dimakzulkan
-
Tengok Ratusan WNI di Natuna, Prabowo Dadah hingga Kiss Bye di Dalam Bus
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?