Suara.com - Juru Bicara (jubir) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Fadjroel Rachman menyindir Anggota DPR RI Fadli Zon ketika membahas soal terorisme di Indonesia.
Fadjroel membahas kasus bom di Surabaya ketika sedang berdiskusi soal polemik pemulangan WNI eks ISIS.
Hal tersebut disampaikanya dalam acara Mata Najwa bertajuk "Menangkis ISIS" yang tayang pada Rabu (12/2/2020) malam.
Awalnya, Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismali mengatakan bahwa ada manfaat jika para Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS pulang ke Indonesia. Yaitu, counter-narrative terhadap propaganda yang dilakukan teroris.
"Paling tidak counter-narrative. Mereka itu karena di Indonesia yang menolak ada 97 artinya ada 3 persen, 3 persen dari 250 juta itu banyak," kata Noor Huda.
Ia melanjutkan, "Makanya saya bikin film, saya bikin counter narative di sosial media itu bukan untuk mendukung".
Pernyataan dari Noor Huda tersebut langsung disahut oleh Fadjroel. Menurutnya, Noor Huda hanya berbicara dari sudut pandang para WNI eks ISIS.
"Karena masalahnya juga kalau anda selalu berbicara dalam perspektif mereka. Yang penting sekarang ini pemerintah ingin berbicara dalam perspektif korban," kata Fadjroel yang kemudian disepakati oleh Noor Huda.
Jubir Presiden itu mengaitkan korban terorisme dengan kasus bom di Surabaya. Seperti diketahui kasus pelaku bom bunuh diri itu melibatkan anak-anak.
Baca Juga: Buktikan Kualitas Es Krim Terbaik, Aice Buka Tur Di Pabrik Es Krim
"Korban terorisme di Indonesia sedemikian banyak. Bahkan pelakunya di Surabaya adalah anak kecil lho. Anak kecil pelakunya. Untung enggak kenal Fadli Zon, di sana," ujar Fadjroel yang disambut tawa para penonton.
Fadli Zon membalas, "Anda jangan begitu, bisa jadi anak itu dibawa-bawa."
"Kan dibagi tugas, bapaknya, ibunya," sahut Fadjroel.
Politikus Partai Gerindra ini kembali membalas, "Maksud saya, jangan men-generalisasi, kita jelas teroris itu ancaman negara."
Berita Terkait
-
Sudah Dicap Stateless, Eks ISIS Bakal Diadili Jika Pulang ke Indonesia
-
Data Jumlah WNI Eks ISIS, Pemerintah Akan Kirim Tim Verifikasi
-
Fadli Zon Sebut ISIS Bukan Negara, Jawaban Guru Besar UI Ini Menuai Riuh
-
AII: Pemerintah Tak Mau Menjemput Tapi Jangan Halangi WNI Eks ISIS Pulang
-
Tak Dipulangkan ke Indonesia, Istana: Ratusan Eks ISIS Berstatus Stateless
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar