Suara.com - Politikus Partai PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyindir artis Teuku Wisnu, terkait unggahan "Valentine Bukan Budaya Kita" di media sosial.
Budiman melalui cuitan di akun Twitter pribadinya menanggapi sebuah artikel yang membahas tanggapan Teuku Wisnu soal Hari Valentine, pada 14 Februari lalu.
Artikel tersebut menerangkan bawah Teuku Wisnu mengunggah foto di akun Instagram pribadinya bertajuk "Sesungguhnya Valentine itu bukan budaya kita. Budaya kita itu Our Culture".
Terkait postingan tersebut, Budiman Sudjatmiko justru menyoroti klaim soal budaya yang dikatakan Teuku Wisnu. Baginya, budaya tak melulu harus dikaitkan dengan agama Islam.
Ia menegaskan nama Wisnu dan busananya juga tidak berasal dari tradisi Islam.
"Wisnu itu bukan nama Islam. Baju koko itu tradisi China dan baju gamis juga tradisi Arab. Semua juga melekat pada dirimu Tuan," cuit Budiman, seperti dikutip Suara.com, Minggu (16/2/2020).
Budiman lantas menyarankan Teuku Wisnu untuk lebih bijak memberikan tanggapan. Sebab, soal perayaan Hari Valentine menjadi urusan setiap orang sehingga tak perlu mengaitkannya dengan agama.
"Kembalikan agama pada intinya: spiritualitas..bukan jadi komoditas. Spiritualitas artinya memahami manusia & alam dgn cara menembus yang kasat mata. Bukan mengerdilkan yang tak kasat mata dengan ribet melarang-larang pilihan kemasan oleh manusia," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Budiman, melarang seseorang mengucapkan Hari Valentine kepada sesamanya merupakan tindakan keliru.
Baca Juga: Nikita Mirzani Bikin Akun IG Palsu Buat Kepoin Musuh?
"Jika ada batasan, serahkan itu pada hukum positif dan etika. Mengucapkan cinta dengan cara beradab itu adalah adab. Melarangnya adalah biadab," katanya
Maka dari itu, soal spritualitas bagi Budiman, biarlah menjadi urusan pribadi masing-masing orang. Mestinya urusan tersebut berlandaskan pada ilmu pengetahuan, bukannya disangkutpautkan pada keimanan seseorang.
"Serahkan saja yang kasat mata tentag Apa, Kapan, Di mana & Bagaimana (baik yang makro maupun yg nano) pd ilmu pengetahuan ..Spiritualitas fokus saja paad pertanyaan Mengapa. Tak akan habis terjawab pertanyaan Mengapa itu dengan umur peradaban...," tulis Budiman, memungkasi.
Sejak dibagikan, cuitan Budiman menarik perhatian warganet. Dibuktikan telah mendapat 734 retweets dan 2,1 ribu likes.
Tak sedikit warganet yang mendukung tanggapan Budiman soal unggahan "Hari Valentine Bukan Budaya Kita"
"Setuju...Saya yakin orang-orang yang mabok agama otaknya hanya sebatas dengkul. Lebih percaya dengan dogma-dogma yang sering menyesatkan daripada mempercayai akal pikiran dan hati nuraninya...," kata @AgusSal204483330.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak