Sekeliling gubuk tampak beragam tanaman, ada pohon pisang, singkong, ubi dan rumput ilalang yang tumbuh liar menjulang ke langit.
Lelaki asal Gunungkidul, Yogyakarta ini mengaku sudah sekitar 22 tahun tinggal di gubuk tepi Danau Sunter. Dia hanya mengingat, kali pertama mendirikan gubuk untuk tempat tinggal itu dimulai sejak almarhum BJ Habibie menjabat sebagai orang nomor satu republik ini.
“Ya, sejak Pak Habibie itu lah,” ujarnya.
Martoyo memiliki satu anak perempuan dan lima cucu yang kini tinggal di Pemalang, Jawa Tengah. Ia punya istri, namun telah lama meninggalkannya karena menikah dengan orang lain.
Sebagai perantau, dahulunya ia bekerja sebagai tukang bangunan dan kerja serabutan di Jakarta. Semasa masih dengan istri dan anaknya, Martoyo tinggal di rumah sewaan di kawasan Jakarta Utara. Lantaran anaknya sudah berkeluarga dan ikut suami di Pemalang, ia membangun gubuk untuk tempat tinggalnya sendiri di tepi danau.
Sewaktu masih bertenaga, Martoyo suka berkebun. Ia menanam beragam tanaman di sekitar gubuknya, mulai dari pohon pisang, singkong, ubi, sayur-sayuran dan berbagai macam tumbuhan lainnya.
Untuk kebutuhan pokoknya sehari-hari cukup tersedia dari kebunnya. Untuk memakan ia tinggal memetik pisang, ubi, singkong dari kebunnya. Kala itu, dia membeli hanya beras, gula dan garam di pasar.
Sekarang di usianya yang senja, ia merasa sudah tak bertenaga lagi untuk menanam beragam tumbuhan di kebun tepi danau itu.
“Dulu waktu masih kuat berbagai macam yang saya tanam di sini. Sekarang sudah jarang, tenaga sudah gak kuat,” katanya.
Baca Juga: Kemensos Siap Capai Target Penurunan Angka Kemiskinan hingga 7 Persen
Kekinian, Martoyo jarang masak nasi, untuk makan ia membeli nasi bungkus dari penjual asongan. Itu pun bila ada uang hasil memulung botol-botol plastik bekas, kalau tidak ada terpaksa puasa makan nasi dan hanya minum teh.
Hasil dari memulungnya tak menentu. Dia memulung juga tidak terlalu kejar target. Dalam sekarung botol-botol plastik itu beratnya sekitar empat sampai lima kilogram.
Per-kilogram botol plastik itu dihargai pengepul barang bekas Rp 3.500. Artinya dalam sekarung, ia cuma menghasilkan uang Rp 14 ribu sampai Rp 17.500, cukup buat sebungkus nasi dengan lauk telor dan tempe.
“Saya sudah makan tadi pagi beli dekat perempatan. Sekarang saya makan lebih sering beli, nasi sebungkus dengan lauk tempe dapat Rp 10 ribu,” ucapnya.
Meski usianya sudah lebih dari setengah abad yang serba kekurangan tak halangan baginya untuk merokok. Ia merokok dari tembakau lintingan yang ia beli di pasar tradisional Sumur Batu, Kemayoran.
Setiap kali ke pasar ia membeli tembakau satu bungkus berisi satu ons seharga Rp 30 ribu dengan satu bungkus plastik cengkeh seharga Rp 1.000 dan kertas buat lintingan Rp 1.000 per pak.
Berita Terkait
-
Ini Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang Selama 5 Tahun untuk Berkurban Sapi
-
Pemprov DKI Pastikan Air Waduk Danau Sunter Aman Buat Berenang
-
Waduk Danau Sunter Bakal Ada Restoran Apung dan Olahraga Air
-
BPJS Ketenagakerjaan: Pemulung Bisa Ikut Program JKK dan JK
-
Inilah Danau Sunter yang Jadi Sorotan Menteri Susi
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V
-
Demi Sang Pendiri, Driver Gojek Beri Dukungan ke Nadiem di Sidang Praperadilan Korupsi Laptop
-
Pramono: Tarif Angkutan Umum di Jakarta Paling Murah Dibanding Kota-kota Tetangga!