Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, menyatakan, pihaknya ingin memperkuat semangat dan kesamaan dengan pemerintah daerah, agar semua program yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) dapat tepat sasaran. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Tahun 2020.
“Intinya, kami ingin memperkuat semangat dan kesamaan dengan pemerintah daerah, agar dalam penyelenggaraan program, baik itu bansos (bantuan sosial), program pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan juga dalam dukungan program subsidi di luar Kemensos, seperti PBI-JK, supaya lebih tepat sasaran,” katanya, saat menutup rakor, di Jakarta, Senin (17/2/2020).
Rakor Nasional Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diselenggarakan untuk membangun kesamaan persepsi dan pemahaman terhadap pelaksanaan verifikasi dan validasi DTKS.
Selain Undang-undang, Juliari menilai, DTKS juga mengatur peran secara berjenjang dari daerah, termasuk mengatur kebijakan subsidi bagi masyarakat prasejahtera di kementerian dan lembaga lain.
Dalam rakor ini, Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) juga meluncurkan aplikasi data berbasis android.
“Namanya SIKS-DROID, yang merupakan aplikasi yang bisa digunakan para petugas di lapangan. Dari lapangan, petugas bisa langsung melakukan input data melalui aplikasi dan masuk DTKS,” kata Mensos.
Dengan aplikasi ini, diharapkan, kualitas yang dikelola dalam DTKS semakin tinggi kredibilitas dan validitasnya.
“Sehingga penyaluran bantuan juga semakin tepat sasaran,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras menyatakan, selain untuk menyamakan persepsi, rakor juga untuk menyosialisasikan arah kebijakan dan strategi pemutakhiran DTKS dan penyelenggaraan program kesejahteraan sosial secara nasional.
Baca Juga: Kemensos : 60 Persen Penerima Program Keluarga Harapan Berpendidikan Rendah
“Rakor ini juga bertujuan agar pemerintah kabupaten/kota semakin aktif dalam melakukan verifikasi dan validasi DTKS, menjadi ajang saling tukar pengalaman di antara kabupaten/kota dalam upaya perbaikan data penduduk miskin dan rentan di daerahnya masing-masing,” kata Hartono.
Kegiatan selama tiga hari tersebut diikuti 548 peserta, yang terdiri dari Kepala Dinas Sosial di 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. (*)
Berita Terkait
-
Kunjungi Anak-anak di Balai Rehabilitasi, Iriana Jokowi Sampaikan 3 Pesan
-
Stunting di Jateng Capai 34,3 Persen, Kemensos Maksimalkan Kartu Sembako
-
Cegah Stunting, Kemensos Tingkatkan Kualitas Pangan Keluarga Miskin
-
Ini 4 Fokus Kebijakan Kemensos untuk Keluarga Harapan
-
Sri Mulyani Beberkan 5 Tujuan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju