Suara.com - Aktivitas foto bersama bayi satwa langka jenis singa afrika di Kebun Binatang Kasang Kulim, Riau mendapatkan banyak kecaman. Apalagi, baru-baru ini satwa titipan Polda Riau, bayi leopard mati.
Kebun Binatang Kasang Kulim yang naungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau itu sejak akhir 2019 lalu mendapatkan titipan empat ekor singa afrika dan seekor bayi leopard atau macan tutul, yang juga berasal dari Afrika.
Satwa itu disita dari tangan sejumlah penyelundup jaringan internasional yang masuk melalui pelabuhan tikus di Kota Dumai, pesisir Riau. Namun, bayi leopard justru mati belum lama ini, diduga akibat terjangkit virus. Kematian leopard mengundang reaksi Polda Riau yang menyayangkan kejadian itu.
Sementara empat bayi singa afrika yang juga di Kebun Binatang Kasang Kulim hingga kini masih dalam keadaan hidup. Namun, belum usai kematian leopard, justru muncul kabar yang tidak mengenakan lainnya.
Adalah akun media sosial Facebook "Movement to End Animal Circuses in Indonesia" yang menemukan adanya dugaan eksploitasi satwa langka di Kasang Kulim.
Melalui sebuah unggahannya Selasa 17 Februari, akun itu membagikan temuannya bayi afrika yang dijadikan objek foto oleh para pengunjung berdasarkan rekaman video yang mereka sebut terjadi pada 15 Februari 2020.
Dalam unggahannya itu, mereka juga menyebutkan jika pengunjung bisa membayar untuk bisa berfoto dengan si raja rimba itu.
"Pengunjung membayar ekstra untuk berfoto selfie dengan bayi singa. Rekaman video diambil pada 15 Februari," tulis mereka sebagaimana dilansir dari Riauonline.co.id (jaringan Suara.com).
"Penggunaan hewan sebagai alat peraga foto menambah tekanan lebih lanjut pada hewan di kebun binatang dan sirkus, yang banyak di antaranya sudah menderita karena kondisi hidup yang tidak memadai," lanjut mereka dalam unggahannya.
Baca Juga: Viral Singa Kurus Kering di Kebun Binatang Sudan Bikin Warganet Murka
"Hewan muda biasanya disukai untuk bidikan ini dan banyak diambil dari orang tua mereka ketika mereka masih sangat rentan. Tepat ketika mereka harus memberi makan dan membentuk ikatan keluarga, mereka dikeluarkan dari keluarga mereka."
Mereka juga meminta kepada warganet untuk bersama-sama melaporkan kejadian ini ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan memintanya untuk mengakhiri eksploitasi dan kekejaman ini.
"Email satu baris sudah cukup. Anda dapat menggunakan contoh di bawah ini: Penyalahgunaan hewan salah - tolong hentikan penyalahgunaan singa di Kebun Binatang Kasang Kulim. Berhenti menggunakan bayi singa sebagai alat peraga foto," ujarnya.
Berita Terkait
-
Mau Nikah di Tanggal Cantik Akhir Pekan Ini, Sri Wahyuni Tewas di Bukit
-
Zulhas Sangkal Keluarkan Izin Alih Fungsi Hutan yang Diajukan Annas Maamun
-
Ketum PAN Zulkifli Hasan Penuhi Panggilan KPK
-
Permintaan Sawit Asal Riau ke China Ambles Terhantam Isu Virus Corona
-
Kock Meng Penyuap Eks Gubernur Kepri Divonis 1 Tahun 6 Bulan Bui
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan