Suara.com - Kata "S3 Vatikan" masuk dalam trending daftar topik di Twitter sejak Rabu (19/2/2020) pagi. Hingga siang hari, kata tersebut telah dimuat dalam lebih dari 9.700 kicauan.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, kata "S3 Vatikan" merujuk pada unggahan akun Twitter @RomoJostKokoh.
Akun tersebut mengunggah foto spanduk sosialisasi pengajian dari Ustad Bangun Samudra, pada Selasa (18/2/2020).
Dalam foto tersebut tampak sosok Ustad Bangun Samudra dengan busana Muslim lengkap dengan peci dan tangannya membawa pelantang suara. Pengajiannya diselenggarakan pada Jumat, 14 Februari 2020.
Tertulis dalam spanduk tersebut "Pengajian Ba'da Maghrib Masjid Al-Mukhlish".
Spanduk pengajian yang terbuka untuk umum ini sekilas tampak biasa saja. Namun yang dipermasalahkan oleh Romo Jost Kokoh pemilik akun Twitter @RomoJostKokoh adalah label yang menyertai nama sang ulama.
Tertulis "Muallaf, Mantan Pastor, Lulusan S3 Vatikan" di bawah nama "Ust. Bangun Samudra".
Foto spanduk sosialisasi pengajian ini kemudian viral dan mendapat banyak respon warganet.
Unggahan @RomoJostKokoh telah mendapatkan 10 ribu like dan 7.700 retweet pada Rabu (19/2) siang.
Baca Juga: Kemenkes Minta Kemlu Tak Buru-buru Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess
Romo Jost Kokoh meragukan gelar S3 Vatikan yang disematkan kepada Bangun Samudra.
Menurutnya, Bangun tidak lulus dari SMA Katolik Seminari Garum di Kota Blitar, Jawa Timur.
"Kenapa umat beragama disini mudah sekali dibohongi? Contoh jelas: Dia pernah di Seminari Garum-Blitar (SMA) & hanya 1 tahun artinya tdk lulus! Setelah mualaf, tahu-tahu muncul sebagai ustad & mengaku mantan pastor (pastor genius lulusan S3 Vatikan) Anehnya ribuan orang langsung percaya begitu saja," tulis @RomoJostKokoh.
Warganet lain, akun Facebook Augustinus Marsup juga menanggapi spanduk yang viral tersebut.
Melalui unggahan pada Selasa (18/2/2020), Augustinus Marsup mengaku sebagai kakak kelas Bangun Samudra di Seminari Menengah Garum-Blitar.
Menurut pengakuannya, Bangun Samudra hanya bertahan satu tahun bersekolah di sana.
Berita Terkait
-
Hindari Kemacetan Jakarta, Pemotor Nekat Lewat TPU Menteng Pulo
-
CEK FAKTA: Benarkah Umat Islam Kebal Virus Corona, 20 Juta WN China Mualaf?
-
Persoalkan Ucapan Duka Ashraf Sinclair Pakai RIP, Warganet Ini Dikecam
-
Sedang Viral, Mobil Ringsek Akibat Diparkir Bawah Tanah
-
Kelakuan Warga +62, Tulisan di Karangan Bunga Pernikahan Ini Bikin Ngakak
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar