Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan alasannya tetap bertahan di Surabaya. Ia rela melepaskan ambisi kekuasaan demi menjamin keberlangsungan anak-anak sebagai generasi penerus.
Risma juga menyoroti anak-anak berkebutuhan khusus yang berada di Pondok Sosial Kalijudan.
Hal itu disampaikannya dalam acara Talkshow ROSI bertajuk "Jalan Politik Risma" yang tayang di Kompas TV pada Kamis (20/2/2020).
Awalnya pembawa acara Rosianna Silalahi atau Rosi menyinggung kepedulian Risma kepada anak-anak yang begitu besar.
Namun Risma menanggapi bahwa hal itu bukan lantaran dirinya sosok pemimpin perempuan.
"Saya melihat seorang anak itu nanti yang akan menggantikan kita semua. Menggantikan saya dan seluruh pemimpin," kata Risma.
Ia mengaku akan sangat menyesal jika anak-anak mendapat arahan yang salah selama masa kepemimpinannya.
"Kalau anak-anak ini memilih jalan yang salah, mungkin karena saya, sehingga dia tidak dapat ruang maka itulah penyesalan saya sebagai pemimpin," ujar Risma.
Rosi lalu menayangkan cuplikan dari anak-anak berkebutuhan khusus di Pondok Sosial Kalijudan yang mengaku kangen dengan Risma.
Baca Juga: Pemilihan Wagub DKI Mentok di DPRD, Pengamat: Seperti Kembali ke Orde Baru
"Benar enggak kata orang-orang, ibu sering mengunjungi mereka, momen pertemuan dengan anak-anak berkebutuhan khusus itu adalah momen refleksi seorang Tri Rismaharini?" tanya Rosi.
"Ya. Disitulah kemudian saya tahu bahwa saya enggak boleh liat di atas terus. Mereka, kita kadang enggak tahu orang tuanya siapa," jawab Risma.
Ia lalu menceritakan seorang anak yang berkebutuhan khusus di sana telah ditinggalkan kedua orang tuanya.
Anak itu tinggal bersama sang nenek. Ketika neneknya meninggal, Risma meminta anak tersebut untuk tinggal di Pondok Sosial Kalijudan.
Semakin lama, Risma menemukan semakin banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu dibantu. Ia menemukan mereka di jalanan. Menurut penjelasan Risma, anak-anak ini berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
"Jadi, yang saya sedih, saya enggak tahu besok mereka bagaimana," ungkap Risma yang air matanya berlinang.
Berita Terkait
-
Misi Aji Santoso Orbitkan Pemain Muda Persebaya
-
Dilucuti Persebaya di Final Piala Gubernur Jatim, Persija Langsung Berbenah
-
Mahfud: Pemulangan Anak-anak Eks Kombatan ISIS Masih Diproses BNPT
-
Setelah Ditangguhkan, Rumah Penghina Wali Kota Risma di Bogor Sepi
-
Kesaksian Ustaz yang Mandikan Jasad Ashraf Sinclair dan 4 Berita Lainnya
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan