Suara.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma meminta seluruh masyarakat Indonesia di Italia, terkait penyebaran virus corona di wilayah Italia Utara, tidak mengunjungi wilayah di mana wabah virus itu merebak, termasuk di beberapa kota di Italia bagian utara.
Kota-kota itu di antaranya Codogno (Lombardia), Vo 'Euganeo (Veneto), dan Torino (Piermonte) serta menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Himbauan itu disampaikan Kedutaan Indonesia di Roma, Senin (24/2), dalam pesannya yang dimuat sosmed mereka sehubungan wilayah Italia di bagian utara yang kena virus corona, yakni Lombardi dan Veneto. Adapun otoritas setempat telah mengumumkan infeksi dan penyebaran virus corona sudah meluas.
WNI di Italia, menurut pemberitahuan itu, untuk menghubungi dokter jika memiliki gejala sakit serta mengikuti perkembangan informasi pemerintah Italia atau daerah setempat.
Kedutaan Besar Indonesia di Roma juga mengimbau WNI tetap tenang dan waspada, menjaga kebersihan dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol. “Sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.”
Situasi di Milano masih aman meski sekolah dan universitas diliburkan selama seminggu dan beberapa kegiatan umum, di antaranya karnaval yang biasa diadakan pada musim semi, dibatalkan serta pertandingan sepakbola juga dibatalkan.
Warga Indonesia di Milano, Rieska Wulandari mengatakan, menyusul kasus virus corona yang terkonfirmasi hingga 500 orang dalam waktu yang sangat cepat di Italia dan menyebabkan lima pasien meninggal, pemerintah setempat mencoba meminimalisasi kontak dan penyebaran virus dengan langkah menutup kota-kota dan mengurangi aktifitas warga secara masif.
"Mulai Sabtu pekan lalu, aktivitas sekolah dari TPA hingga universitas, museum, pusat kebugaran, stadion olahraga, gereja, dan semua tempat yang merupakan pusat berkumpul orang, ditutup hingga dua pekan yang akan datang. Gereja dan aktivitas misa dan pertemuan keagamaan juga dibatalkan," ujar Wulandari.
Sementara itu warga lain Indonesia yang menetap di Novora, Milan, Septawiyana Pengue, mengatakan, putrinya Anastasia Alesha Pengue (15), bersekolah di Liceo Linguistico, kelas 1 SMA di Novora, Milano, diliburkan selama seminggu hingga 29 Februari. “Nanti akan dievaluasi lagi,” kata dia.
Baca Juga: Lebih dari 3.000 Staf Medis di China Terinfeksi Virus Corona
"Sebenarnya di Novara, sekolah memang libur mulai hari Senin hingga Rabu karena ada karnaval namun karena berita penyebaran virus Corona akhirnya libur itu diperpanjang selama dua hari hingga akhir bulan," ujar dia.
Menurut dia, sekolah dan universitas ditutup selama seminggu dan banyak toko yang juga tutup, pada akhir pekan supermaket besar habis diborong. Sebagian warga setempat cukup panik sehingga memborong barang-barang keperluan.
Adapun Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Milano, Andrew Wibawa, mengatakan, situasi di Milano masih dalam kondisi terkendali dan baik-baik saja, hanya saja di Milano untuk mendapatkan masker tidak mudah.
"Saat ini terdapat sekitar 90 mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Milano," ujar dia yang tengah menuntut ilmu di salah satu universitas di Milan.
“Sampai sekarang kami masih koordinasi terus dengan KBRI. Kebetulan sekarang seluruh univesitas di Lombaradia diliburkan sehingga mahasiswa Indonesia kebanyakan berdiam di rumah. Kami sudah mengabarkan ke KBRI Roma mengenai kelangkaan masker. Mudah-mudahan KBRI bisa membantu," ujar Wibawa, yang kuliah di Politecnico di Milano.
Ia katakan, sampai saat ini kondisi masih kondusif, bahan pangan juga masih tersedia di supermarket. "Tidak ada yang perlu dikuatirkan," ujar dia.
Berita Terkait
-
Lebih dari 3.000 Staf Medis di China Terinfeksi Virus Corona
-
Ingin Segara Temukan Vaksin Corona Covid-19, China Coba Beragam Formula
-
Dari Hasil Lab, Satu Pasien RSHS Bandung Dinyatakan Negatif Virus Corona
-
Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Fiskal Hadapi Dampak Virus Corona
-
2 Pekan Dikarantina, WNI di Jepang: Jemput Kami Secepatnya Pak Presiden!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!