Suara.com - Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua menyebutkan tindakan main hakim sendiri secara brutalisme yang dilakukan sekelompok kepada sopir truk di Dogiyai, murni masalah kriminal.
Untuk itu, kepolisian setempat harus melakukan penegakan hukum kepada pelakunya, untuk mempertanggungjawabkan perbutannya.
Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Frits Ramandey menuturkan pihaknya sedang melakukan investigasi kasus Dogiyai.
“Ada korban yang dianiaya di depan anggota polisi hingga meninggal. Ini juga akan kami dalami,” ujar Frits seperti diwartakan Kabarpapua.com--jaringan Suara.com, Sabtu, lalu.
Komnas HAM minta kepada semua pihak tak menyebarkan provokasi atas kasus Dogiyai.
“Kami juga minta semua pihak menahan diri dengan memberikan kesempatan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa membantah kasus Dogiyai dikaitkan dengan nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia.
"Saya sudah klarifikasi masalah ini dan tak ada kaitannya, sehingga jangan lagi ada berita bohong yang disebarkan pada kasus Dogiyai," katanya.
Bupati Yakobus juga minta aparat kepolisian melakukan tindakan hukum dengan cara budaya setempat. Ini dilakukan karena masih minimnya pemahaman penegakan hukum bagi masyarakat di Dogiyai.
Baca Juga: Terancam Hukuman Mati, Kejanggalan Peradilan Bagi Mispo Si Anak Papua
“Jika masuk dengan pendekatan budaya, lambat laun masyarakat akan paham proses penegakan hukum ini dilaksanakan. Kami minta Pak Kapolda dan jajaran memperhatikan masalah ini,” kata Yakobus, Minggu (1/3/2020) kemarin.
Berita Terkait
-
Sopir Tewas Dituduh Tabrak Babi, DPRD Dogiyai Minta Maaf
-
Klarifikasi, Bupati Dogiyai Sebut Sopir Truk Tewas Bukan karena Tabrak Babi
-
Sopir Tewas Dituduh Tabrak Babi, Polisi Temukan Belasan Batu dan Kayu
-
Dugaan Obstruction of Justice di Kasus Paniai, Mahfud: Biar Kejagung Olah
-
Kasus Berdarah Paniai Sampai ke Meja Kejagung, Pemerintah Bakal Transparan?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang