Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengkritik pemerintah terkait penanggulangan virus corona. Ia membandingkan upaya pemerintah dengan sopir taksi.
Hal itu ditunjukkan Hotman lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (4/3/2020). Ia membagikan video tentang sopir taksi yang waspada terhadap virus corona.
Dalam video itu, seorang sopir taksi terlihat menghampiri penumpang di pinggir jalan. Namun setelah menepi, ia tidak langsung mengizinkan penumpang masuk mobil.
Sopir taksi tersebut turun dari kendaraanya lalu mengecek suhu tubuh penumpang terlebih dahulu. Setelah dinyatakan aman, penumpang itupun baru diperbolehkan masuk mobil.
Unggahan itu lantas oleh Hotman dibubuhi narasi berbunyi, "Supir taksi aja waspada! Gimana bandara kita??".
Kontan saja, unggahan Hotman menarik perhatian warganet. Kebanyakan dari mereka mendukung pertanyaan Hotman.
"Iya tolong bang gimana bandara kita masih bebas? percuma persiapan untuk menangkal corona disiagakan kalau lubangnya gak ditutup," kata @ratna11martini.
"Bandara kita mah malah tiket ada diskon," timpal @agateviaa.
"Bandara kita ini, suka nya mengobati bukan mencegah," celoteh @rudystwn24.
Baca Juga: Selain Anjing, WNI Positif Corona Pelihara Kelinci, Ikut Tertular Majikan?
Sejak dibagikan, unggahan Hotman paris yang mengkritik pemerintah soal penanganan virus corona telah disaksikan lebih dari 361 ribu kali.
Tamu di Istana Diperiksa, Suhu di Atas 37,5 Derajat Celcius Dilarang Masuk
Kompleks Istana Kepresidenan saat ini sudah memperketat pemeriksaan suhu tubuh setelah dinyatakan virus Corona COVID-19 masuk ke Indonesia.
Pemeriksaan suhu tersebut dalam rangka mencegah upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Menurut pengamatan Suara.com, Selasa (3/3), saat memasuki pintu gerbang Sekretariat Negara, pengunjung maupun pegawai langsung diperiksa suhu tubuhnya dengan alat pengukur suhu tubuh oleh dua orang Paspampres yang berjaga.
Tidak hanya tamu yang diperiksa, tampak karyawan dan wartawan yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan juga diperiksa suhu tubuhnya.
Setelah melewati pemeriksaan suhu di pintu penjagaan, setiap tamu kemudian kembali diperiksa di Pintu Transisi yakni pintu masuk antara Gedung Kementerian Sekretariat Negara dan Istana Kepresidenan.
Kemudian di pintu keamanan security menuju kawasan Istana Negara, tamu ataupun karyawan kembali diperiksa suhu tubuhnya oleh Paspampres.
Selain itu, terdapat sebotol antiseptik beserta tisu basah untuk para tamu yang akan masuk ke dalam Istana Negara.
Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan pemeriksaan suhu tubuh dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona Istana Kepresidenan.
Hal tersebut, kata Bey sudah diputuskan seusai Presiden Jokowi mengumumkan dua WNI yang positif terkena corona.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik