Suara.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menyebut perilaku panic buying bukan dilakukan masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau konsumen.
Menurutnya, hal ini terjadi akibat dari perilaku penimbun gelap yang menjual kembali barang-barang itu dengan harga mahal.
Bhima menyampaikan hal tersebut dalam acara Mata Najwa bertajuk "Melawan Corona" yang tayang pada Rabu (4/3/2020) malam.
Ia berpendapat bahwa fenomena panic buying dipicu oleh perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak rendahnya pertumbuhan ekonomi tahun ini.
"Dampaknya bisa kita lihat kembali pada tahun 2009. Bank of America sudah memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sama rendahnya di tahun 2009, pada waktu Bank Century gagal bayar. Artinya, ini bisa memicu resesi ekonomi global dan perubahan perilaku masyarakat," kata Bhima.
Ia menambahkan, "Kalau kita lihat tadi terjadi panic buying. Ini kita duga bukan masyarakat yang melakukan panic buying".
Bhima mengatakan yang melakukan panic buying ini adalah para penimbun gelap.
"Maka yang kita lawan bukan hanya corona. Tapi yang kita lihat sekarang adalah virus corona ini membuka tabiat dari perilaku rente yang sama," kata Bhima.
Ia menyebut situasi ini sebagai "disaster capitalism, selalu ada kapitalisme di balik bencana".
Baca Juga: Kominfo: Tara Basro Sebarkan Pesan Positif, Tapi...
Bhima lalu menceritakan bahwa kelangkaan masker sudah terjadi sebulan terakhir di wilayah Jawa Tengah.
"Terlihat menumpuk seperti orang biasa. Sebenarnya dia melakukan perilaku reseller. Menjual di online misalnya. Dia memborong dari apotek-apotek. Di Jawa Tengah misalnya satu bulan terakhir itu maskernya sudah tidak ada," ungkapnya.
Bhima melanjutkan, "Ketika kita cek di Tokopedia atau e-commerce lainnya, ada yang menjual sampai satu juta rupiah per box. Ada memang yang memanfaatkan dalam kondisi seperti ini".
Bukan hanya barang kesehatan, Bhima juga melihat ada upaya penimbunan barang kebutuhan pokok. Sehingga harga komoditas seperti bawang putih di pasaran melambung tinggi.
"Kami melihat juga sudah ada Pak Moeldoko, ada aksi-aksi penimbunan ini terjadi pada waktu awal Januari. Khususnya pada komoditas bawang putih," ucapnya.
Kata Bhima, ada kenaikan harga bawang putih yang tidak wajar terjadi di pasar tradisional. Sehingga harganya di pasar tradisional jauh lebih mahal dari di pasar modern.
Tag
Berita Terkait
-
Kereta Api se-Jawa Disemprot Cairan Kimia untuk Cegah Virus Corona
-
Selain Dapat 'Tangkal' Virus Corona Covid-19, Jahe Punya 3 Manfaat Ini!
-
Begini Cara Marc Klok Agar Terhindar dari Virus Corona
-
Kenaikan Harga Masker dan Hand Sanitizer Melebihi Kenaikan Harga Sembako
-
Dampak Virus Corona di Sektor Otomotif: Putusnya Pasokan Komponen
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting