Suara.com - Pilu, empat istri menjadi korban perilaku seks menyimpang. Mereka diperkosa dan digilir para suami dan tiga orang asing.
Dilansir dari World of Buzz, disebutkan bahwa terdapat tindak kriminal di Singapura di mana para suami saling bertukar istri dalam pengaruh obat.
Tak hanya itu, para suami ini juga melibatkan tiga pria asing untuk memperkosa istri-istri mereka.
Ketujuh pria yang semuanya merupakan warga negara Singapura ini pun digiring ke meja hijau.
Berdasarkan dokumen pengadilan, aksi kriminal tersebut terjadi selama tahun 2010 dan 2018. Dan selama itu pula para istri menjadi budak seks dan sex toys dari suami-suami dan teman mereka.
Para istri malang ini diberi obat lalu diperkosa dan digilir di rumah mereka sendiri.
Dalam setiap kesempatan, para suami dan teman mereka merekam aksi kekerasan seksual yang dilakukan.
Jika pengadilan memutuskan para suami dan teman-temannya bersalah, mereka akan mendekam di penjara selama 20 tahun dan mendapat hukuman cambuk.
Fenomena saling tukar pasangan seksual
Baca Juga: Kemaluan Ditusuk Kayu, AB Dibugili Suami dan Mau Diikat di Tiang Listrik
Fenomena saling tukar pasangan seksual ini secara general disebut swinging sex atau swinging relationship.
Mengutip dari Huffpost, penganut swinging sex disebut swingers. Para pasangan maupun yang masih lajang (open relationship) tanpa ikatan membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk bertukar pasangan dengan pasangan lain atau dengan orang lain.
BACA JUGA: Eks Guru di Surabaya Rintis Jasa Pesta Swinger di Vila
Namun perlu dicatat konsep yang bahkan dicap 'gila' oleh warga Barat ini mengharuskan adanya izin dari pasangannya. Jadi beda dengan pemerkosaan atau perselingkuhan.
Masih dikutip dari sumber yang sama, swinger sex disebutkan bisa saja menyehatkan hubungan asalkan sesuai aturan.
Beberapa aturan swinger sex atau tukar pasangan ini antara lain saling menghormati, saling jujur, rutin cek kesehatan, menggunakan alat kontrasepsi, dan selektif memilih pasangan, serta yang tak kalah penting menjaga rahasia.
Berita Terkait
-
Kecam Pemerkosaan di Taksi Online, Anggota DPR Desak Polisi Terapkan UU TPKS
-
Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
-
Teler Abis Nyabu, Sopir Taksi Online Todongkan Pistol hingga Perkosa Penumpang di Tol Kunciran
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri