Suara.com - Rocky Gerung merespons hasil survei yang menyatakan Presiden ke-7 RI Jokowi lebih disukai publik daripada Presiden pertama sekaligus proklamator Bung Karno.
"Kalau Bung Karno baca itu (hasil survei) mungkin sudah disobek-sobek tu," kata Rocky dalam chanel YouTube resminya yang dikutip Suara.com, Kamis (5/3/2020).
Menurut Rocky, fenomena politik semacam ini memerlihatkan Jokowi ingin mewariskan sebuah "peninggalan" sebelum berhenti menjadi presiden.
"Satu-satunya peninggalan yang bisa dibanggakan itu ya pemindahan ibu kota. Dalam kecemasan itu postur politik Jokowi turun. Kalau survei soal elektabilitas sudah enggak ada gunanya, makanya disurveilah hal personal," kata dia.
Rocky kembali menegaskan survei semacam ini lebih mirip jajak pendapat infotainment bidang politik alias politainment.
"Itu nalarnya bagaimana. Bung Karno itu dari tahun 1945 tidak pernah hilang dari ingatan publik, semua orang mengerti siapa Bung Karno" kata dia.
Rocky menambahkan, kepopuleran Jokowi dimungkinkan karena sosoknya bertolak belakang dengan Soekarno.
"Jadi dia populer karena dia tidak bisa menyamai Bung karno itu. Kan enggak masuk akal itu, sama seperti bilang Donald Trump lebih populer dari Abraham Lincoln," kata dia.
"Agak dungu membandingkan Jokowi dengan Bung Karno, kenapa enggak bandingin saja dengan Nyai Roro Kidul," ungkap Rocky.
Baca Juga: Inilah Dampak dari Pelecehan Seksual yang Tidak Dipedulikan oleh Masyarakat
Persaingan Antara Jokowi dan Megawati
Kembali menyoroti survei tersebut, mantan akademisi Universitas Indonesia itu menduga adanya persaingan antara Jokowi dan Megawati.
"Khas politik kita, politik tingkat tinggi kita saya kira persaingan antara Jokowi dan Megawati pada akhirnya," ujar Rocky.
Persaingan tersebut menurut Rocky terkait dengan keinginan Jokowi membangun powerblock baru dan PDIP yang merasa Jokowi (sebagai kader) harus membesarkan partai.
"Jadi persaingan itu yang sebenarnya samar-samar tapi makin lama makin terlihat bahwa PDIP harus cari calon alternatif dan Jokowi cari legecy, keduanya panik karena enggak ketemu," kata dia lagi.
Bagi Rocky, survei tersebut banyak menimbulkan keanehan, "Kita mesti anggap bahwa survei-survei ini sedang bekerja untuk upacara politik berikutnya, dan upacara itu emang sudah ada kuitansinya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP