Suara.com - Dua driver ojek online yang diduga terinfeksi virus corona di Batam kabur. Jejaknya hingga saat ini belum ketahuan.
Mereka diduga tertular virus corona setelah membonceng warga negara Singapura yang tertular corona. Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana menyebut keduanya diduga sengaja menghindar dari petugas Dinas Kesehatan Provinsi Kepri setelah mengetahui hendak dikarantina.
Keduanya hingga saat ini belum dikarantina.Satu orang sempat kabur dari lokasi karantina di Batam, sedangkan satu orang lagi menolak dikarantina. Tjetjep mengaku tak mengetahui keberadaan keduanya saat ini.
"Satu kabur dari karantina, dan satu lagi menolak, dan tak bisa lagi dihubungi," ujar Tjeptjep Yudiana di Batam, Kamis (5/3/2020) kemarin.
Menurut Tjetjep, alasan utama mereka adalah takut kehilangan pekerjaan dan menelantarkan anak istri.
"Kami sedang mencari solusi," katanya.
Para pengemudi ojol tersebut merupakan dua dari 15 orang yang diidentifikasi melakukan kontak dekat atau close contact dengan 3 warga Singapura yang dinyatakan positif Covid-19 setelah mengunjungi Batam.
Keduanya seharusnya dikarantina bersama sembilan orang lainnya di kompleks asrama haji di Batam mulai 2 hingga 8 Maret. Sementara empat warga lainnya juga dikarantina di rumah mereka dengan kasus serupa, yakni close contact dengan pasien virus corona tersebut.
Dinkes juga meminta bantuan kepolisian untuk membantu mencari kedua pria itu sehingga mereka dapat melanjutkan proses karantina. Namun hingga kini belum ditemukan.
Baca Juga: Ojek Online Diminta Waspada Virus Corona, Lakukan Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan 14 orang warga Batam yang sedang menjalani proses karantina terpantau sehat.
Sedianya ada 15 orang yang akan dikarantina, namun satu orang lagi yakni driver ojol yang kontak langsung dengan VP, (warga Singapura yang divonis postif corona) itu belum terlacak.
Ke-14 orang itu juga merupakan warga yang kontak langsung dengan VP baru-baru ini saat menyambangi Batam beberapa hari.
"Masih sehat, sejauh ini baik-baik saja," ujar Didi baru-baru ini.
Pada hari Selasa, Didi menyebutkan orang dalam pantauan (ODP) sampai saat ini belum menunjukkan ada gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19. Gejala tersebut berupa: demam, flu, sakit tenggorokan dan sesak nafas.
Terkait jumlah orang yang dikarantina di asrama haji, Didi menyampaikan ada 10 orang, sebelumnya direncanakan akan ada 11 orang yang dikarantina. Selisih satu orang ini, kata Didi merupakan driver ojek online.
Berita Terkait
-
Mewah di Tengah Corona, Sekelumit Kisah Empon-empon di Surabaya
-
Ini Alasan Perokok Lebih Berisiko Terinfeksi Corona Covid-19
-
Usianya Nyaris 40 Tahun, Buku 'Peramal' Corona Sejak 1981 Ludes Diserbu
-
Stop Panic Buying Imbas Corona! 3 Ancaman Ini Bakal Timbul
-
5 Hari Sembuh, Pasien Corona Covid-19 Meninggal Karena Sumbatan Pernapasan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'