Suara.com - Direktur Rumah Sakit Umum Tarutung, Janri Aeyoge Nababan menyebutkan seorang warga Tapanuli Utara diduga terinfeksi virus corona. Kekinian dia kembali menjalani observasi dan pemantauan.
Pihak rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan dan observasi dari tim medis yang menangani.
"Benar, seorang warga kembali diobservasi terkait dugaan suspect corona," katanya di Taurutung, Jumat (6/3/2020).
"Saat ini, terhadap terduga masih dilakukan observasi dan pemeriksaan," lanjutnya.
Pantauan di RSU Tarutung, tim medis rumah sakit bersama tim medis dari Dinas Kesehatan Tapanuli Utara bergerak menuju lokasi keberadaan pasien terduga "suspect" corona.
Informasi dihimpun, terduga suspect corona merupakan warga Tapanuli Utara berjenis kelamin perempuan yang baru kembali dari Malaysia, tempatnya bekerja.
Sebelumnya, ada tiga warga Kabupaten Tapanuli Utara menjalani isolasi di rumah mereka dan dalam tahap pemantauan terkait dugaan infeksi virus corona. Karena salah satu anggota keluarganya punya riwayat perjalanan ke Singapura.
Tiga pasien dengan jenis kelamin perempuan berinisial PS (62), KRH (26), RH (52), menjalani isolasi dan pemantauan di rumahnya.
"Dari pemeriksaan awal, PS dijumpai infiltrat gambaran infeksi paru, lalu dilakukan pemeriksaan darah. Kesimpulan sementara masih negatif COVID-19," terang dr Janri, Kamis.
Baca Juga: Diduga Kena Corona, 1 WNI Diamond Princess Diisolasi di RSUP Persahabatan
PS merupakan ibunda KRH yang bekerja pada sebuah kapal pesiar dengan riwayat perjalanan terakhir dari Singapura.
"Akan tetapi, KRH dan RH, kita nyatakan negatif. Meski PS dan keduanya tinggal serumah," jelasnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara menyiapkan sebanyak empat kamar isolasi dan tim dokter spesialis untuk siaga melayani rujukan suspect virus corona. (Antara)
Berita Terkait
-
Diduga Kena Corona, 1 WNI Diamond Princess Diisolasi di RSUP Persahabatan
-
Tak Bisa Cari Duit, 1 Sopir Ojol Suspect Corona Sempat Kabur dari Karantina
-
Kenapa Anak-Anak Jarang Terinfeksi Virus Corona? Ini Kata Dokter Paru RSCM
-
Wabah Corona, Ekspor Masker dari Indonesia ke Luar Negeri Dihentikan
-
Jenderal Iran: Virus Corona adalah Senjata Biologi Buatan Amerika
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!