Suara.com - Sejak virus corona atau Covid-19 masuk Jakarta, harga masker melambung tinggi hingga menyentuh Rp 350 ribu per boksnya.
Terkait itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan malah bersyukur meski masyarakat harus mengeluarkan uang lebih dan kesulitan mendapatkan perangkat penyaring udara ini.
Meski harganya mahal, Anies menyebut masyarakat masih membelinya. Anies menganggap ini sebagai bukti masyarakat memiliki daya beli barang mahal.
"Berarti alhamdulillah punya daya beli itu. Rp 350 ribu bisa beli," ujar Anies di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (6/3/2020).
Kendati demikian, Anies menganggap harga masker yang dibanderol jauh dari normalnya oleh para pedagang tidak baik. Belakangan pihaknya melakukan operasi pasar dengan menambah stok 1 juta pcs masker untuk menekan harga lebih murah.
"Karena itu kami di Pemprov lalu lewat Pasar Jaya, kita melakukan operasi pasar," jelasnya.
Ia menyebut operasi pasar untuk masker tidak biasa, tapi tetap dilakukan karena kebutuhannya meningkat tajam. Mantan Mendikbud ini juga mengakui sulit untuk mendapatkan masker.
"Susah. Pemerintah yang kemudian menyiapkan ini semua. Tapi kita sengaja lakukan dengan mekanisme pasar," tuturnya.
Karen itu ia berharap operasi pasar di Pasar Pramuka ini bisa berdampak pada pedagang masker lainnya. Kedepannya ia mengklaim akan memenuhi kebutuhan masker dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga: Kondisi Terkini Habib Rizieq saat Virus Corona COVID-19 Mewabah Arab Saudi
"Dengan cara seperti itu, maka kita bisa mendorong harga untuk mudah-mudahan bisa turun," pungkasnya.
Diberitalan sebelumnya, PD Pasar Jaya melakukan operasi pasar dengan menjadikan harga masker per boksnya Rp 125 ribu di Pasar Pramuka. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI itu juga menambah stok masker di jual sebanyak 1 juta pcs atau 20 ribu lebih boks masker.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan operasi pasar ini diharapkan bisa membuat harga masker di tempat lainnya. Sebab, dengan adanya penjual yang memberikan harga murah, maka konsumen akan membeli di tempatnya.
Dengan demikian, maka penjual lain akan mengikuti harga di Pasar Pramuka itu. Skenario ini disebutnya akan membuat harga masker yang tengah melambung tinggi bisa lebih normal.
"Mekanisme pasar kemudian masyarakat tau harganya ada lebih murah dengan operasi pasar, pasti semua ikut turun. Mekanisme pasar seperti itu," ujar Arief di Pasar Pramuka, Kamis (5/2/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah
-
Gus Miftah Kritik Bantuan Bencana yang Dilempar dari Helikopter: 'Niat Baik Harus dengan Cara Baik'
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Gus Miftah Berharap PBNU Segera Rukun dan Fokus Bantu Korban Bencana
-
Dewi Astutik Diringkus Tapi Perang Belum Usai, Membedah Ancaman dan Solusi Perang Narkoba Indonesia!
-
Ratu Zakiayah Ajak ASN Pemkab Serang Donasi Bantu Korban Bencana Sumatra
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman