Suara.com - Putri (bukan nama sebenarnya) menyatakan ditolak melakukan pemeriksaan COVID-19 di RSPAD Gatot Subroto. Hal tersebut ia nyatakan dalam talkshow tvOne melalui sambungan telepon.
"Jadi setelah saya lihat berita, bahwa ada dua orang terinfksi, saya inisiatif (screening corona)," kata Putri.
Alasan Putri ingin periksa corona adalah karena ia sebelumnya berobat di RS yang sama dengan dua orang positif corona di waktu yang sama.
"Di rumah sakit yang sama di waktu yang sama berobat," tambahnya.
Selang dua hari berobat, ia masih mengalami flu dan meriang yang kemudian membuat ia memutuskan untuk melakukan screening corona di RSPAD.
"Saya datang ke bagian informasi lalu saya sampaikan maksud saya kenapa saya berinisiatif melakukan screening corona," kata dia.
Namun ia ditolak bagian informasi lantaran pemeriksaan sudah memenuhi batas kuota. "Lalu bagian informasi bilang, udah enggak bisa kalo hari ini berobat karena pasien ternyata dibatasi hanya 25 orang," ujarnya.
Tak puas dengan pihak informasi, ia kemudian menuju ke bagian pendaftaran. Hasilnya sama, Putri menemukan tulisan pembatasan permeriksaan corona: "Pendaftaran poliklinik corona dibatasi sejumlah 25 pasien sehari".
"Saya tanya, itu masalah pembiayaan ada biaya engga? Ternyata itu ada biaya satu juta," tambahnya.
Baca Juga: Dua Pasien Baru Positif Corona Masih Demam, Tapi Tak Sesak Napas
Menurut informasi yang didapatkan Putri, biaya tersebut adalah untuk rontgen dan pemeriksaan dokter.
Masih belum yakin, esoknya Putri datang ke RSPI Suliyanti Saroso di mana ia mendapatkan perlakuan yang lebih baik. "Waktu di RSPI saya diminta ke posko yang menangani corona, itu enggak bayar sama sekali."
Di posko corona RSPI, ia mengaku hanya diinterogasi dan dinyatakan aman dari corona.
"Pertama ini akan jadi masukan bagi pemerintah, untuk menjaga konsistensi memperbaiki SOP-SOP pelayanan, kami akan lakukan crosscheck," ujar Tenaga Ahli Utama KSP.
Berita Terkait
-
Tak Ada Job di TV Lagi, Tora Sudiro Bikin Program Sendiri di Youtube
-
Adian Napitupulu Colek Noel Soal Talk Show Hukuman Mati Usai OTT KPK, Netizen: Live dari Penjara Aja
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Karnaval Kaula Muda 2025: Ketika Gen Z dan Milenial "Debat" Pakai Tawa
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum