Suara.com - Kerusuhan di Delhi menyisakan kekhawatiran Geeta, ibu dari anak 8 tahun yang menjadi korban. Putrinya menderita luka bakar di mata kanannya akibat dilempri cairan asam saat kerusuhan.
Melansir dari Indiatoday, peristiwa itu bermula saat mereka ingin pulang kampung ke Shiv Shirat.
"Saya pikir lebih baik pulang ke kampung daripada tinggal di daerah yang dilanda kerusuhan. Tetapi ketika kami berjalan menghindari kerumunan di jalan-jalan, putri saya menjerit," kata Geeta.
"Itu sejenis zat asam. Saya tidak yakin siapa yang melemparkannya tetapi itu berasal dari sebuah rumah sekitar," tambahnya.
Meskipun perjalanan pulang mereka sempat tersendat, Geeta dan putrinya bisa sampai di rumah,
"meskipun demikian, kami berhasil mencapai rumah kami. "
Geeta menyatakan, polisi dan dokter di rumah sakit menolak menangani putrinya karena cedera terjadi akibat kerusuhan.
"Saya akhirnya mengoleskan minyak di rumah, kemudian seorang dokter datang meresepkan salep," ujar Geeta.
"Kulit di atas matanya melorot dan dia tidak bisa membukanya dengan benar," tambanya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mewujudkan Resolusi dengan Kemungkinan 97% Berhasil?
Akibat tragedi itu, putri Geeta tidak mau makan apa pun dan merasa sulit untuk tidur.
"Aku kehilangan napsu makan," kata anak itu pada Indiatoday.
"Aku melihat orang-orang dengan tongkat dan pedang di jalan-jalan. Kami berjalan dan tiba-tiba seseorang melemparkan cairan ke arahku," katanya.
"Aku berteriak pada ibuku ketika kulitku mulai terbakar dan melorot, kami segera lari dari sana. Saya takut sekarang. Saya tidak ingin makan apa pun, " tambahnya lagi.
Teman-temannya di lingkungan itu datang menghibur dan bermain dengannya, mengalihkan pikirannya dari tragedi itu.
Dampak Psikologi
Anak-anak yang mengalami kekerasan atau kejadian tak menyenangkan sejak kecil, sangat bepotensi mengalami Post Traumatic Disorder (PTSD).
Profesional Medis India, Samir Parikh menyatakan, potensi PTSD pada anak-anak sangat tinggi.
"Anak-anak yang menyaksikan langsung kekerasan massa dapat menghadapi dampak trauma jangka panjang. Peristiwa kekerasan itu bisa tertanam dalam ingatan dan akan muncul berulang. Beberapa anak di bawah umur menjadi takut dan menyendiri," kata Parikh.
Menurut Parikh, pentin bagi orangtua terus berinteraksi dengan anak dan membuatnya berekspresi sebaik mungkin. "Ekspresi perasaan adalah hal penting dan orang tua harus selalu menjaga interaksi," kata dia.
Para penasihat menyarankan bahwa terapi seni dan interaksi rutin dengan anak-anak dapat membantu mereka mengatasi tekanan kekerasan masa lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?