Suara.com - Dua warga Depok yang terinfeksi virus corona tertekan psikologisnya. Hal itu dinyatakan Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto.
Dua pasien ini disebut sebagai pasien kasus 1 dan 2. Mereka mengalami tekanan psikologis sehingga mempengaruhi imunitas tubuh keduanya.
"Untuk kasus 1 dan 2 tidak ada keluhan, dokter penanggung jawab pasien yang merawat menyampaikan kalau kasus 1 dan 2 mengalami beban psikologis karena identitas mereka terpublikasi beberapa waktu lalu," kata Achmad Yurianto di kantor presiden Jakarta, Senin (9/3/2020).
Pasien 1 dan 2 adalah seorang perempuan berusia 31 tahun dan ibunya yang berusia 64 tahun berdomisili di Depok, Jawa Barat. Keduanya dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso sejak 1 Maret 2020.
"Mereka berdua mengalami beban psikologis sedangkan hasil pemeriksaan spesimen kemarin masih positif meski sudah masuk hari ke-7, jadi belum akan melepas perawatan meski secara klinis tidak ada keluhan apa-apa," ungkap Yuri.
Yuri menilai bahwa hasil positif keduanya karena imunitas tubuh juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis.
"Mereka sekarang agak depresi akibat pernah mengalami hukuman sosial yang besar akibat identitasnya terungkap. Sekarang mereka agak tertekan dengan itu dan saya katakan dari awal faktor psikologis akan berpengaruh pada status imunitas seseorang," tambah Yuri.
Menurut Yuri, RSPI juga sudah menyediakan psikiater untuk mendampingi keduanya. Sedangkan untuk pasien 3 dan 4 kondisinya juga lebih bagus dari sebelumnya.
"Pasien 3 dan 4 jauh lebih bagus kondisinya dari pada sebelumnya namun mereka ada permintaan ke kami untuk memberikan garansi tidak akan mengumumkan nama mereka karena mereka takut seperti yang terjadi pada kasus 1 dan 2, karena kasus 1, 2, 3, 4 dan 5 berasal dari klaster yang sama karena dan di antara mereka ada komunikasi karena tidak ada larangan untuk menggunakan smartphone," jelas Yuri.
Baca Juga: Pasien Baru Suspect Corona di RSPI SS Gabung Grup Klub Dansa di Jakarta
Pasien 5 yaitu laki-laki berusia 55 tahun juga menurut Yuri tidak ada keluhan fisik namun karena biasa beraktivitas ia pun merasa tidak biasa berada di ruangan isolasi.
"Kasus 6 juga kondisinya bagus dan tidak ada keluhan. Dia ini imported case karena penularan terjadi di Kapal Diamond Princess, kita yakini tidak bersumber dari penularan lokal," ungkap Yuri.
Saat ini masih ada lima orang pasien yang sedang diobservasi dan menunggu hasil laboratorium.
Ada enam orang Warga Negara Indonesia yang dinyatakan positif COVID-19. Kasus 1 dan kasus 2 diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta pada 2 Maret 2020. Kasus 1 mengalami kontak langsung dengan warga negara Jepang yang menjadi kasus terkonfirmasi ke-24 di Malaysia. Sedangkan kasus 2, 3, 4 mengalami kontak langsung dari kasus 1.
Kasus 5 adalah hasil pemeriksaan dari klaster Jakarta, yaitu sejumlah orang yang ditelusuri relasinya berdasarkan kontak dengan kasus 1. Sedangkan kasus 6 adalah salah satu dari Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess yang saat ini diisolasi di RS Persahabatan Jakarta.
Hingga Minggu (8/3), Kementerian Kesehatan telah menyelesaikan pemeriksaan 620 spesimen pasien dalam pengawasan (PDP) yang dikirim dari 63 rumah sakit di 25 provinsi. Sebanyak 620 spesimen itu bukanlah jumlah spesimen yang ada, melainkan jumlah spesimen yang sudah diperiksa. PDP yang hasilnya negatif dan sudah dibolehkan pulang, langkah berikutnya adalah melakukan isolasi diri (self isolated).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD ke KPK: Saya Datang Kalau Dipanggil, Tapi Ogah Lapor