Suara.com - Pekan Olahraga Nasional ke XX akan diselenggarakan di Papua pada 20 Oktober hingga 2 November 2020.
Meski menjamin keamanan akan terjaga, Menko Polhukam Mahfud MD mengklaim tidak akan ada penambahan jumlah aparat keamanan di tanah Papua.
Mahfud menuturkan, aparat keamanan yang berasal dari unsur TNI dan Polri di sana tidak perlu ditambah lagi jumlahnya.
Apalagi ia menyebut jumlah pasukan aparat keamanan sudah cukup untuk menjaga situasi di Papua.
"Enggak. Tadi rapat enggak, (menyatakan itu), menyatakan cukup," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Mahfud tidak menjelaskan secara rinci pengamanan yang dimaksud untuk menghadapi sejumlah agenda besar di Papua. Sekalipun ada kejadian-kejadian yang terjadi, ia menjamin keamanannya terkendali.
"Bahwa kemudian ada ada insiden-insiden kan bukan hanya di Papua. Orang tabrakan juga ada di Surabaya, ada orang ini juga kan biasa saja berkelahi macam-macam, di mana-mana terjadi," ujarnya.
Hal itu dikatakan Mahfud karena juga sempat disinggung soal adanya insiden di Papua yang terjadi, yakni pertempuran antara aparat dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat—sayap militer OPM di Distrik Tembagapura, Mimika.
Sebanyak 1.000 warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura harus dievakuasi ke Timika akibat kondisi tersebut.
Baca Juga: Mahfud MD: Bangsa Indonesia Harus Terima Permintaan Maaf Raja Belanda
Mahfud mengaku tidak mengetahui soal pengungsi itu. Ia menyerahkan masalah itu kepada otoritas setempat untuk diselesaikan.
"Ya enggak apa-apa. Biar diselesaikan di sana. Kan ada protapnya di sana.”
Berita Terkait
-
Mahfud MD: Bangsa Indonesia Harus Terima Permintaan Maaf Raja Belanda
-
MA Vonis Lepas Karen Agustiawan, Mahfud MD: Inkrah, Harus Diikuti
-
Mahfud MD Gelar Rakor Menteri Bahas Keamanan Papua
-
Polisi Sebut JM Ditembak KKB Papua karena Diduga Sebagai Mata-mata Aparat
-
Soal RUU Omnibus Law, Mahfud: Nggak Ada Urusan dengan China
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar