Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai program Organisasi Penggerak Kemendikbud adalah kebijakan yang salah tempat.
Ferdinand menyatakan pendapatnya melalui Twitter bahwa anggaran Rp 595 miliar untuk program Organisasi Penggerak lebih baik dialokasikan untuk menaikan gaji guru honorer.
"Kebijakan apa ini wahai Nadiem? Bukankah lebih baik uang 595 M itu naikkan honor guru honorer? Anda ini sebetulnya mau apa dengan dunia pendidikan kita? Anda salah tempat!!" tulis Ferdinans.
Tak hanya mengkritisi kebijakan Kemendikbud, Ferdinand juga meyakini bahwa posisi Nadiem Makariem sebagai Menteri Pendidikan berpotensi untuk diganti pada reshufle kabinet selanjutnya.
"Saya yakin anda salah satu yang akan diganti reshufle nanti." pungkasnya.
Program Organisasi Penggerak Kemendikbud
Kemendikbud mencanangkan Program Organisai Penggerak sebagai salah satu strategi memajukan pendidikan Indonesia.
Program ini dilakukan dengan membuka peluang organisasi kemasyarakatan dan relawan pendidikan untuk membantu mewujudkan Sekolah Penggerak.
Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano mengatakan pada Senin (2/3/2020), "Kami mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan yang selama ini berkiprah nyata di bidang pendidikan, bergabung mewujudkan Sekolah Penggerak.”
Baca Juga: Kylian Mbappe Lakukan Tes Virus Corona, Apa Hasilnya?
Menyadur dari laman gtk.kemendikbud.go.id, organisasi yang terpilih akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah selama tahun 2020 hingga 2022. Pendaftaran bagi organisasi kemasyarakatan akan dibuka pada April 2020 mendatang.
Namun, Ferdinand menilai program yang diluncurkan pada Selasa (10/3/2020) ini adalah hal yang sia-sia.
Tag
Berita Terkait
-
Tifatul Ajak Boikot Produk India, Ferdinand: Masa Level Mainnya Begini?
-
Formula E Resmi Ditunda, Ferdinand PD ke Anies: Bijaksana Meski Terpaksa
-
Tangkal Corona, Nadiem Makarim Minta Sekolah Tak Hukum Siswa yang Absen
-
Italia Karantina 16 Juta Orang, Ferdinand: Indonesia Malah Ngotot Formula E
-
Bicara Bullying, Nadiem Beberkan 3 Dosa dalam Unit Pendidikan di Indonesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar