Suara.com - Eks Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Alfitra Salam mengaku tertekan karena kerap dimintakan uang oleh asisten pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum atas suruha eks Menpora Imam Nahrawi.
Hal itu diaampaikan, Alfitra saat mmenjadi saksi untuk terdakwa Imam dalam perkara suap dan gratifikasi dana hibah Kemenpora kepada KONI di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Alfitra mengaku pada tahun 2015, Ulum mendatangi ruangan kerjanya. Dengan meminta sejumlah uang untuk Imam Nahrawi untuk kegiatan keagamaan.
"Pertama pada tahun 2015 sekitar bulan Juli, aspri terdakwa (Miftahul Ulum) meminta bantuan operasional terdakwa (Imam) untuk kegiatan organisasi keagamaan," kata Alfitra di PN Tipikor, Jakarta Pusat.
Alfitra menyebut permintaan Ulum bahwa ada kegiatan keagamaan dengan memanggil Imam dengan sebutan Big Bos.
"Waktu itu mengatakan begini bahwa big bos butuh bantuan mau ada kegiatan keagamaan pada tanggal 6 agustus maka urgent untuk dibantu," kata dia.
Alfitra mengaku sempat diancam akan dicopot jika tak menyerahkan uang kepada Imam Nahrawi.
"Beliau (Imam) bilang ini harus diberikan kalau tidak jabatan saya sebagai sesmenpora akan dievaluasi. Dicopot," ujar Alfitra.
Adapun permintaan untuk acara keagamaan pada yahin 2015, yakni sebesar Rp 300 juta.
Baca Juga: Status Buronan KPK, Tapi Nurhadi Serahkan 129 Bukti di Sidang Praperadilan
"Waktu organisasi keagamaan itu, Ada sekitar 300 juta," kata Alfitra
Ketika permintaan uang tersebut, Alfitra mengaku tak mempunyai uang sebesar Rp 300 juta. Apalagi, kata Alfitra kegiatan keagamaan bukan bagian kegiatan di kemenpora.
Meski begitu, kata Alfitra, bahwa Ulum terus mendesak untuk menyediakan uang Rp 300 juta. Sehingga, Alfitra mengaku meminta bantuan Sekjen KONI, Ending Fuad Hamidy.
"Saya menyampaikan bahwa kita tidak punya peruntukan keuangan untuk bantuan organisasi keagamaan. Tapi karena Ulum mendesak terus, saya akhirnya telepon saudara Hamidy sekjen KONI kebetulan dia pengusaha," kata Alfitra
"Saya minta bantuan, kalau bisa supaya dibantu lah saya bilang gitu (kepada Ending)," Alfitra menambahkan.
Alfitra menyebut Hamidy mengaku siap memberi bantuan kepada Alfitra. Sehingga, Hamidy menyanggupi uang tersebut sebesar Rp 300 juta.
Berita Terkait
-
Foto Haji Bareng Istri di WhatsApp, Imam Nahrawi Bantah Main HP di Penjara
-
KPK Temukan Ponsel di Sel Tahanan Terdakwa Eks Menpora Imam Nahrawi
-
Sidang Imam Nahrawi: Sesmenpora Tersinggung Disebut Sering Tidur di Kantor
-
Sesmenpora Gatot Akui Pernah Ditagih Imam Nahrawi Uang Rp 500 Juta
-
Eks Ketua KONI Klaim Lagi Liburan di Thailand saat 2 Rekannya Kena OTT KPK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor