Suara.com - Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Bidang Intelijen Teknologi Mayjen TNI Afini Boer membeberkan mengenai ancaman bahaya dari potensi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah terinfeksi.
Afini menyebutkan setidaknya ada bebarapa tipe penularan corona yang patut diwaspadai. Pertama ialah, orang yang sudah terinfeksi corona namun tidak menunjukan gejala penyakit. Tipe ini dikenal dengan asimtomatik.
Bahaya dari asimtomatik ialah, seseorang yang positif corona tetapi tidak menunjukan gejala apapun masih dapat bergerak bebas dari satu tempat ke tempat lain. Pergerakannya itu yang kemudian menimbulkan potensi penularan ke orang lain tanpa diketahui.
"Tantangan yang perlu kita lihat sebetulnya gejala asimtomatik itu tadi. Jadi ada orang tidak menunjukkan gejala sakit, tapi dia sudah terinfeksi dan bisa menyebarkan kepada orang lain, dan dia bisa beredar ke mana-mana masyarakat ini," kata Afini dalam diskusi bertajuk Bersatu Melawan Corona di Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).
Potensi penularan yang patut diwaspadai juga, yakni penularan super atau super-spreader. Super-spreader sendiri merupakan tipe penularan yang dilakukan oleh satu orang ke orang banyak secara cepat dan luas.
Penularan corona melalui super-spreader bahkan sudah ditemukan kasusnya di sejumlah negara. Terbanyak terjadi di Korea Selatan, di mana seorang wanita menyebarkan virus corona kepada banyak orang saat dirinya berada di sebuah Gereja.
"Kemudian ada suatu gejala lagi kita lihat super-spreader. Jadi satu orang itu bisa menularkan pada banyak orang. Ini terjadi di Korea Selatan, di satu Gereja seorang wanita menyebarkan kepada banyak sekali orang. Kalau tadi penyebaran itu hanya bersifat klaster-klaster kecil, satu menginfeksi ribuan orang lainnya, ini ternyata bisa super-spreader," kata Afini.
Kemudian tipe penularan corona lainnya, kata Afini, ialah melalui infeksi kelompok yang ditularkan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan atau disebut community infection, sustained human to human transmission.
"Jadi sudah tidak tahu lagi sebetulnya dari mana sumber infeksi itu. Jadi si A sudah menularkan ke si B dan dia tidak tahu lagi dari mana sumber asalnya sehingga akhirnya terjadi infeksi di tengah masyarakat itu," kata dia.
Baca Juga: Dua Pasien Corona Covid-19 Dibolehkan Pulang, Ini Saran Dirut RSPI
"Walaupun sebetulnya orang yang terinfeksi ini merasa saya tidak pernah kontak dengan orang yang terinfeksi sebelumnya. Sehingga sudah tidak jelas siapa sumber awalnya infeksi yang terjadi di komunitas itu," sambungnya.
Penularan corona juga berpotensi terjadi di tempat yang ramai dikunjungi orang, semisal fasilitas publik hingga transportasi umum.
"Yang high risk juga sebetulnya fasilitas kesehatan. Kita lihat di Depok lokasi kesehatan itu juga diinikan, disterilisasi. Kemudian juga public transportation. Umpamanya di Jakarta ini masyarakat yang lalu-lalang dari Jakarta, dari Bogor, Bekasi, Tangerang bisa mencapai 500 ribu dan itu kalau sore-sore itu penuh," kata Afini.
"Kalau satu orang di situ terinfeksi, maka bisa diperkirakan itu bisa terjadi infeksi yang massal. Termasuk di rumah ibadah, tempat berkumpul orang di situ, kemudian juga sekolah."
Berita Terkait
-
Imam Besar Masjid Istiqlal: Virus Corona Bukan Azab!
-
JK Bicara Corona: Masjid Tidak Berbahaya, yang Berbahaya Virusnya!
-
Bisa Pulang Usai Sembuh Corona, Pesan RSPI SS ke Pasien 01 Warga Depok
-
Cegah Corona, Menag Larang Jemaah Suhu 38 Derajat Salat Jumat di Masjid
-
Perdana Menteri Kanada akan Diisolasi Setelah Istri Positif Corona
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
'Pulau Sawit Melambai': AGRA Sebut Ekspansi Kelapa Sawit Hancurkan Indonesia
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri
-
Momen Kubu Subhan Palal Lantang di Sidang, Tuding KPU Sulap Data Ijazah Gibran: Bukti Diubah!
-
Karena Ini Mahfud MD Beri Dua Jempol untuk Prabowo
-
Punya Informasi Penting, Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Temui Kabareskrim Siang Ini
-
Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
-
KPU Klarifikasi: Riwayat Pendidikan Gibran Diisi Langsung oleh Tim Saat Pencalonan
-
Kecelakaan Bus Transjakarta Menjadi Perhatian Serius, PSI: Apalagi Disebabkan Kelalaian Pengemudi
-
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat, Tidak Etis
-
Dilaporkan ke KPK, Bupati Manokwari Diduga Terlibat Korupsi pada 2 Proyek