Suara.com - Menurut ahli penerbangan Australia, pandemi virus corona (COVID-19) diprediksi bakal membuat bangkrut bisnis penerbangan di seluruh dunia hanya dalam hitungan minggu. Prediksi ini disampaikan langsung oleh CAPA - Centre of Aviation, perusahaan konsultan maskapai yang berbasis di Sydney, Australia pada Senin (16/3/2020).
Menurut CAPA - Centre of Aviation, sejak virus corona meluas hingga hampir ke seluruh dunia, para calon penumpang maskapai saling bergegas membatalkan jadwal penerbangan. Jika otoritas penerbangan tidak segera mengambil langkah yang tepat maka seluruh penerbangan di dunia diprediksi akan bangkrut pada bulan Mei mendatang.
"Sebagai dampak dari virus corona dan langkah pemerintah dalam membatasi penerbangan, banyak maskapai telah masuk ke jurang kebangkrutan secara teknis atau setidaknya secara substansial telah melanggar hutang," demikian pernyataan CAPA - Centre of Aviation, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (16/3/2020).
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah memerintahkan masyarakat Australia agar tidak berpergian jarak jauh. Penerbangan internasional juga telah ditunda selama 14 hari ke depan semenjak COVID-19 semakin meluas hingga ke seluruh dunia.
"Jumlah pembatalan pemesanan akan semakin besar setiap kali ada rekomendasi baru dari pemerintah untuk menunda penerbangan. Permintaan menyusut dengan cara yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan hal ini tak akan kembali normal dalam waktu cepat," lanjut CAPA.
Sementara itu, untuk menyikapi hal ini perusahaan penerbangan Australia seperti Qantas dan Jetstar telah mengambil langkah dengan memberikan kredit perjalanan kepada pelanggan yang membatalkan penerbangan mereka.
"Qantas dan Jetstar telah membuka fleksibiltas yang lebih besar kepada pelanggan yang ingin mengubah rencana perjalanan mereka meningat pemerintah di seluruh dunia telah meningkatkan anjuran untuk tidak berpergian jarak jauh karena virus corona yang semakin meluas," kata Qantas Group dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Daily Mail.
Hingga saat ini sebanyak 173.047 orang dari 158 negara telah terinfeksi virus corona atau SARS-CoV-2. Virus ini mengakibatkan infeksi pernapasan akut atau COVID-19 hingga menyebabkan kematian pada 6.664 orang di seluruh dunia. Namun, sebanyak 77.783 orang juga telah dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Dukung Work From Home, JavaMifi Sediakan Kemudahan Internet Unlimited
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas