Suara.com - Pemerintah Indonesia mengklaim tak ada kasus virus corona Covid-19 yang terdeteksi, dalam dua bulan pertama penyebaran wabah tersebut.
Namun kekinian, setelah warga positif virus corona sudah tembus angka 100, sejumlah pakar mendesak audit bagi laboratorium penguji sampel corona Kementerian Kesehatan RI.
Audit dilakukan dalam semua fase, sebelum memperbanyak laboratorium rujukan yang bisa digunakan untuk menguji sampel.
"Perhatian kita karena zero case dalam waktu dua bulan dari Januari sampai Februari," ujar Peneliti Utama dari Stemcell and Cancer Institute, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, kepada wartawan, Selasa (17/3/2020) seperti diberitakan DW Indonesia.
Tak adanya kasus yang terdeteksi dalam dua bulan tersebut menurut Ahmad terbilang ganjil.
Pasalnya, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam sudah menemukan orang yang sudah terkena virus tersebut.
Ahmad menyebut, salah satu faktor penyebabnya bisa saja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak melakukan tes dalam jumlah yang banyak. Namun, bisa juga karena berbagai faktor lain.
"Karena itu perlu namanya audit. Sebenarnya tujuan untuk memastikan protokol yang diadopsi lab itu konsisten," ujarnya.
Perlu audit untuk semua fase
Baca Juga: Tak Gentar Ada Wabah Corona di Jogja, Objek Wisata di Bantul Tetap Dibuka
Doktor ilmu kedokteran molekuler dari University of Texas Health Science Center, Amerika Serikat itu menjelaskan audit laboratorium dilakukan dalam semua fase. Mulai dari preanalisis, analisis, sampai pada pascaanalisis.
"Kalau kita bicara preanalisis, kita bicara sampel belum masuk lab. Saat sampel masih berada di fasilitas kesehatan (faskes). Karena Faskes ini yang ambil sampel. Ini audit yang pertama. Harus diaudit, Litbangkes ini menerima sampel dari mana saja," ujar Ahmad.
Pengambilan sampel pun harus menjadi perhatian. Panduan dari Kemenkes, sampel diambil dari dahak, swab nasofaring atau rongga hidung, swab tenggorokan, dan kemudian Bronchoalveolar Lavage (BAL).
Audit akan melihat apakah sampel yang diambil sudah dikirimkan dalam keadaan utuh. Ahmad menjelaskan virus corona materi genetiknya dalam bentuk RNA bukan DNA. "Materi genetik ini lebih rentan dan mudah rusak," ujarnya.
Menurut panduan dalam test kit Corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, untuk mencegah kerusakan, spesimen harus disimpan dalam suhu 4 derajat Celcius dan sampai ke laboratorium 16 jam setelah diambil.
"Sampai di laboratorium harus dicek lagi. Bagaimana kondisi sampel. Masih 4 derajat atau tidak?" ujar Ahmad.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Gentar Ada Wabah Corona di Jogja, Objek Wisata di Bantul Tetap Dibuka
-
Fakta yang Harus Kamu Ketahui Tentang BBTKLPP Jogja, Salah Satu Lab Corona
-
Budi Karya Sudah Terjangkit, Menteri Yasonna Baru Cek Virus Corona Kemarin
-
Unik Banget, Ayah Ajarkan Anak Cuci Tangan dengan Eksperimen Sains
-
Yurianto Ungkap Cerita di Balik Pengumuman Menhub Budi Karya Positif Corona
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri