Suara.com - Tenaga medis di Iran mendadak viral secara internasional, karena rekaman video mereka menari untuk mengatasi stres dalam menangani pasien virus corona Covid-19.
Dalam video-video yang viral di media sosial, tampak tenaga medis Iran asyik menari diiringi musik tradisional meski masih mengenakan pakaian hazmat.
Video itu diunggah oleh akun aktivis dan jurnalis Iran @AlinejadMasih, Selasa (3/3/2020).
Sementara video lainnya menampilkan beberapa tenaga medis yang menari bersama dengan lagu pop.
"Sementara #CoronaVirus tersebar di seluruh Iran dan merenggut ratusan nyawa, pekerja kesehatan yang mengagumkan di Iran kewalahan dan berada di bawah banyak tekanan."
"Beberapa dari mereka mengirimkan video tarian untuk menunjukkan semangat kemanusiaan mereka, ngomong-ngomong menari itu dilarang di Iran."
Jurnalis Iran lain, Peyman Yazdani juga memuji keberanian para petugas kesehatan, menyatakan bahwa "Mereka menari dan berhadapan langsung dengan kematian".
Unggahan itu kemudian viral, meskipun pada dasarnya menari adalah hal terlarang di Iran kecuali tarian yang dilakukan oleh pasangan suami istri.
Otoritas Iran sejauh ini juga menoleransi tarian paramedis itu. Hingga salah satu warganet berkomentar; "Satu-satunya tempat yang membuat aparat tidak berani menangkap aksi menari adalah rumah sakit dengan pasien coronavirus."
Baca Juga: WNI di Singapura Positif Corona Bertambah, Kini Jadi 9 Orang
Iran menjadi salah satu negara dengan kasus corona terbanyak selain China. Negara itu telah mengalami 14.991 kasus dengan kematian 853 jiwa dan sembuh 4.996 orang per Selasa (17/3/2020).
Video itu kini telah ditonton lebih dari 200 kali dengan lebih dari 6 ribu suka.
Tarian Tenaga Medis China
Sebelum tenaga medis di Iran, dua orang tenaga medis di China juga melakukan tarian ketika 6 pasiennya dinyatakan sembuh.
Video mengenai dua tenaga medis China yang menari di depan rumah sakit menjadi viral di media sosial.
Melalui video yang dibagikan oleh akun instagram South China Morning Post (SCMP), terlihat dua tenaga kesehatan, lengkap dengan pakaian medisnya menari balet dengan ceria.
Setelah ditelusuri SCMP, kedua tenaga medis tersebut tengah bergembira lantaran 6 pasien corona yang mereka rawat dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Video yang diunggah pada Jumat (28/2/2020) ini telah dilihat sebanyak 63 ribu kali dan lebih dari 160 komentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah