"Ketika Anda tahu kapan beragam respons terjadi, Anda dapat memprediksi apakah Anda pulih dari virus tersebut," kata Thompson.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, mengatakan temuan ini juga dapat "mempercepat" vaksin dan potensi perawatan untuk pasien-pasien terinfeksi.
Kedzierska menambahkan langkah selanjutnya bagi para ilmuwan adalah mencari tahu mengapa respons kekebalan tubuh lebih lemah dalam kasus-kasus yang parah.
"Kuncinya sekarang adalah memahami apa yang kurang atau berbeda pada pasien yang meninggal dunia atau mengalami penyakit parah. Sehingga kami bisa memahami bagaimana cara melindungi mereka," ujarnya.
Pada Januari lalu, institut tersebut menjadi lembaga pertama di dunia yang dapat menciptakan virus corona di luar China.
Sejak saat itu lembaga tersebut telah menerima dana tambahan dari pemerintah Australia serta sumbangan dari sektor bisnis dan miliyuner China, Jack Ma.
Berita Terkait
-
Alasan William dan Harry Tak Akur, Sosialita Cantik Campakkan Suami Bokek
-
Mahasiswa IPB Dilaporkan Positif Terinfeksi Virus Corona
-
Donald Trump Dilaporkan Bajak Ilmuwan Jerman yang Bikin Vaksin Corona
-
Tina Talisa Beri Tips soal Pentingnya Social Distancing untuk Cegah Corona
-
UEFA Batalkan Pemesanan Hotel, Piala Eropa 2020 Ditunda?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan