Suara.com - Seorang lelaki di Israel yang tidak disebutkan namanya, mengembalikan artefak yang dicurinya 15 tahun silam. Alasannya karena si pencuri takut kiamat sudah dekat.
Dilaporkan Times of Israel, Senin (16/3/2020), artefak yang dicuri pria itu adalah batu katapel atau ballista berusia 2.000 tahun.
Batu berbentuk bulat seukuran bola bowling ini dikembalikan ke Taman Nasional Kota David, Yerusalem.
"Waktunya telah tiba untuk membersihkan hati nurani saya. Rasanya akhir dunia sudah dekat," kata pria anonim itu dalam siaran pers Israel Antiquities Authority (IAA), Senin (16/3).
Otoritas IAA tidak paham dengan maksud kiamat sudah dekat yang disebutkan pencuri itu.
Entah karena pandemi virus corona saat ini, atau ancaman eksistensial yang mendesak lainnya.
Namun karena kejadian ini, IAA memiliki kesempatan untuk mendesak para warga agar mengembalikan temuan arkeologis ke Perbendaharaan Negara. Karenanya, seluruh masyarakat bisa mendapat manfaat dari sana, kata IAA.
Sementara untuk batu katapel yang dikembalikan ini dibawa oleh pria bernama Moshe Manies, sebagai perantara. Ia diminta untuk tidak membocorkan identitas pencuri.
Menurut Manies, pencurian artefak ini terjadi 15 tahun yang lalu ketika dua pemuda berkeliling di taman melihat batu katapel, yang telah terlempar di benteng.
Baca Juga: Tak Ada Hujan, Ratusan Rumah di Depok Terendam Banjir Kiriman
Dalam postingan Facebook-nya, Manies menulis, "Salah satu bocah lelaki membawa pulang salah satu batu itu. Kini dia menikah dan memiliki sebuah keluarga, dan memberi tahu saya bahwa selama 15 tahun terakhir batu itu sangat membebani hatinya".
Ia melanjutkan, "Dan sekarang, ketika mendekati Paskah, bersama dengan perasaan takut hari kiamat yang dihasilkan oleh virus corona, dia merasa waktunya sudah tiba untuk membersihkan hati nuraninya, dan dia meminta saya untuk membantunya mengembalikannya ke Israel Antiquities Authority".
Seorang inspektur di Unit Pencegahan Pencurian IAA, Uzi Rotstein, ditandai dalam salah satu komentar postingan Manies.
Mereka mengatur penyerahan artefak dengan cepat. Rotstein pun memuji pengembalian artefak ini.
Ia berkata, "Mengambil artefak dari konteks arkeologisnya berdampak negatif pada penelitian dan kemampuan untuk menyatukan teka-teki historisnya".
"Artefak yang berusia ribuan tahun ini adalah harta nasional kami. Mereka menceritakan kisah The Land dan siapa yang tinggal di sini sebelum kita, dan harus didokumentasikan dan ditampilkan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Israel Disebut Akan Umumkan Vaksin Virus Corona dalam Hitungan Hari
-
Israel Wajibkan Seluruh Warganya yang Tiba dari Luar Negeri Dikarantina
-
Israel Temukan Vaksin Virus Corona, Budiman Sudjatmiko: Beli, Jangan Gengsi
-
Update Covid-19: Menkes Pastikan 2 WNI Positif, Israel Luncurkan Vaksin
-
Empat Tahun Meneliti, Israel Segera Luncurkan Vaksin Corona Covid-19
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line