Suara.com - Anggota Komisi I DPR Willy Aditya meminta pemerintah menggandeng tokoh dari beragam umat beragama dalam melakukan gerakan sadar bencana terkait penyebaran virus corona atau Covid-19. Sehingga kegiatan keagamaan untuk sementara bisa ditiadakan.
Menurutnya, hal itu perlu disosialisasi kepada kalangan umat beragama sebagaimana imbauan pemerintah untuk social distancing.
"Berikan pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 adalah ancaman dan bencana bagi kita semua. Konsolidasikan para tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk turut berpartisipasi menghalau penyebaran virus yang semakin meluas. Kerahkan seluruh jaringan untuk membangun kerja sama," kata Willy kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Willy menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang terkesan tidak mengindahkan imbauan untuk menjaga jarak guna menghindari sebaran Covid-19. Menurutnya, banyak warga masyarakat yang tidak memahami bahwa saat ini bencana sedang berlangsung melalui penyebaran Covid-19.
Untuk itu, Willy memandang perlu menciptakan suasana sadar bencana kepada semua elemen masyarakat. Sehingga sikap resisten dari masyarakat ketika diimbau untuk tidak berkerumun atau mengadakan acara, termasuk keagamaan bisa dihilangkan.
"Berikan kesadaran bahwa ini bukan soal berani atau takut terhadap virus corona melainkan soal menyayangi sesama. Terutama terhadap mereka yang manula, berpenyakit berat, dan kalangan rentan lainnya," kata Willy.
"Serukan juga bahwa ini saatnya kita bersatu, bergotong royong, bahu-membahu menangkal bahaya dari pandemi covid-19 ini. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan," sambungnya.
Sementara itu, Komisi VIII DPR mengharapkan semua pihak termasuk dari berbagai kalangan umat beragama agar mematuhi imbauan untuk melakukaan social distancing. Dalam hal ini, tidak menggelar acara keagamaan yang menciptakan kerumunan guna mencegah sebaran virus corona Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily menanggapi masih berjalannya acara misa pentasbihan Uskup Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Padahal acara tersebut sudah diminta untuk ditunda.
Baca Juga: Orangtua, Ajarkan Anak Tentang Bahaya Virus Corona Covid-19 Ya!
"Saya juga berharap, apapun acara keagamaan yang melibatkan massa, sebaiknya ditunda. Kita semua harus mematuhi imbauan agar kita bekerja, belajar dan beribadah di rumah," kata Ace saat dihubungi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf