Dari total 6000 orang yang telah dilacak hingga saat ini, pemerintah mengerahkan bantuan dari rekaman CCTV, penyelidikan polisi, dan tentu saja para detektif yang seringkali memulai tahap penyelidikan dengan sebuah telepon sederhana.
Pengakuan dari salah seorang pasien COVID-19, Melissa (bukan nama sebenarnya), ia ditelepon oleh nomor asing dan mengatakan bahwa dirinya beresiko tinggi tertular virus.
"Mereka bertanya 'Apakah Anda naik taksi pukul 18.47 pada hari Rabu?' Pertanyaan itu sangat tepat. Saya sempat merasa sedikit panik, tidak bisa berpikir jernih," ujarnya seperti dikutip dari BBC News Singapura -- jaringan Suara.com.
Namun, ia akhirnya ingat detail perjalanannya. Keesokan harinya, tiga orang dalam balutan jaket dan masker bedah tiba di depan pintu kamarnya.
"Mereka memberi saya perintah karantina, yang mengatakan bahwa saya tidak bisa pergi ke luar rumah. Jika Anda melanggar, Anda akan didenda dan dipenjara. Ini adalah dokumen hukum," demikian ujarnya.
Polisi dan detektif yang dikerahkan oleh pemerintah Singapura bekerja melacak kasus virus corona melalui cara, pertama, memulai pelacakan saat ditemukan kasus positif virus corona.
Kedua, detektif melakukan wawancara guna menggali informasi tentang siapa saja yang pernah kontak dengan pasien.
Ketiga, memverifikasi informasi dengan cara menghubungi orang-orang yang kontak dengan pasien, memeriksa kwitansi, dan bila perlu melibatkan polisi.
Keempat, mendata orang-orang yang diduga kuat beresiko terinfeksi. Kelima, melakukan karantina selama 14 hari bagi yang diduga kuat terinfeksi.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Negatif Virus Corona Covid-19
Keenam, memantau orang-orang yang diduga terinfeksi namun resiko tertular masih rendah. Dilakukan lewat telepon.
Dengan cara ini, Singapura berhasil menekan angka kematian pasien positif corona. Namun, keberhasilan tersebut tak hanya karena kerja pemerintah melainkan karena warga Singapura yang sejak dahulu sudah dikenal sangat patuh dengan peraturan pemerintah.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?