Suara.com - Hal penting yang patut diwaspadai ketika bekerja dari rumah adalah keamanan siber kita. Hacker atau peretas bisa saja memanfaatkan situasi ketika kita bekera di rumah.
Menyadur dari Channel News Asia, pakar keamanan siber mengingatkan bahwa para hacker akan mencari keuntungan dengan meretas data dan informasi perusahaan ketika para karyawan bekerja dan mengaksesnya dari rumah.
Di Amerika Serikat dan Inggris, pejabat pemerintah telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya yang mungkin terjadi kepada para pekerja yang baru menerapkan bekerja dari rumah.
Pada Jumat (12/3/2020), pejabat keamanan siber Amerika mengingatkan para karyawan untuk memperbarui Virtual Private Network (VPN) untuk berjaga-jaga terhadap kejahatan siber terutama yang menyerang email perusahaan.
Sementara itu, beberapa perusahaan teknologi mengaku mengalami lonjakan permintaan layanan keamanan siber untuk para karyawan yang bekerja di luar kantor.
Cisco Systems.Inc misalnya, mereka mengaku mendapat lonjakan permintaan keamanan siber di perusahaannya. Tak tanggung-tanggun, permintaan meningkat hingga 10 kali lipat dalam beberapa minggu terakhir.
"Orang-orang yang belum pernah melakukan work from home mencoba untuk melakukannya dalam skala tertentu," kata Wendy Nather, penasihat senior untuk Cisco's Duo Security.
Ia menjelaskan, hacker memiliki peluang untuk menerobos ke sistem perusahaan ketika proses perpindahan data dari sistem kantor ke sistem komputer atau laptop rumah.
Proses ini terjadi dengan memanfaatkan para staf teknologi informasi perusahaan yang akan sibuk mengurusi para karyawan yang bekerja dari rumah.
Baca Juga: Park Seo Joon Hingga Suga BTS, Deretan Artis Korea yang Donasi Lawan Corona
Lebih banyak tekanan yang didapat para staf teknologi informasi, semakin besar pula peluang para hacker untuk menipu karyawan agar mengungkap kata sandi mereka.
Para hacker akan berpura-pura untuk mengirim pesan pencurian kata sandi dan mengirim malicious software yang berkaitan dengan peringatan waspada virus corona.
Para pakar menemukan bahwa hacker bisa menyamar sebagai pihak dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) untuk membobol email dan mengakses data perusahaan.
Tak hanya itu, hacker juga mungkin bisa menipu para pengguna bitcoin sambil melakukan peretasan menggunakan aplikasi berkedok pembasmi virus di ponsel-ponsel Android.
Pekan lalu, peneliti di perusahaan Check Point Israel menemukan tersangka hacker yang didukung negara untuk membobol jaringan pemerintah Mongolia.
Selain itu, ketika menerapkan Work From Home karyawan juga mudah terserang ancaman teknologi, termasuk pencurian atau kehilangan peralatan elektronik.
Berita Terkait
-
Viral Foto Jadwal TV untuk Work From Home, Warganet Malah Temukan Hal Kocak
-
Setuju Jakarta Lockdown? Pedagang: WFH Saja Pendapatan Turun 50 Persen
-
WFH Corona Bikin Rejeki Ojol Seret, Kakek Ratijo: Saya Bisa Mati Kelaparan
-
Gojek Dukung Kerja Dari Rumah, Pakar: Ampuh Tekan Penularan Corona
-
Berlakukan WFH, Layanan Penjaminan Jamkrindo Tetap Beroperasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api