Dia bercerita ada seseorang yang bertanya kepadanya ketika di bandara apakah Gus Miftah tidak takut virus Corona jika berangkat memenuhi undangan ke pengajian.
"Ya gimana, saya menghormati panitia yang cancel jadwal, tapi saya tidak bisa menolak jika panitia menghendaki saya hadir," tutur Gus Miftah seperti dikutip dari akun Instagram miliknya.
Menurut dia, masyarakat jangan takut berlebihan dan jangan panik terhadap virus Corona. Namun, imbuh Gus Miftah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Dalam video tersebut, Gus Miftah juga mengutip Surat Al Anfal Ayat 33. Dia pun melontarkan tafsiran dari ayat tersebut.
"Selama kita bersama rasullulah, perbanyak membaca selawat, mengikuti sunah-sunahnya. kemudian banyak istigfar dan memohon ampun. Insya Allah kita akan selamat, kita akan dijauhkan dari segala azab, marabahaya dan musibah. Amin Allahuma amin," kata Gus Miftah.
Di status Instagram miliknya, Gus Miftah menuliskan imbauan untuk tidak takut berlebihan atau paranoid hingga stres, namun tetap waspada.
"Bisa jadi kita mati bukan karena corona, tapi malah karena kelaparan karena nggak ada yang dimakan," demikian tulis Gus Miftah.
Tulisan itu bukan tanpa alasan. Menurut Gus Miftah, banyak profesi yang menggantungkan hidup dari kerja di jalanan, bukan kerja dari rumah seperti yang diserukan pemerintah.
"Sadar nggak kita, sekian banyak warga kita yang punya penghasilan pas-pasan, bahkan kurang. Mereka yang menggantungkan hidupnya dari kerja di jalanan, sopir bus, pedagang kaki lima, abang becak, Gojek, dan lain-lain. Sehari bekerja hasilnya habis hari itu juga, suruh diam di rumah?" tulis Gus Miftah.
Baca Juga: Asosiasi Komponen Otomotif Dorong Pemerintah Subsidi Akibat COVID-19
Gus Miftah pun membandingkan dengan sejumlah profesi yang kemungkinan memiliki tabungan banyak dan tidak mempermasalahkan ketika bekerja dari rumah.
"Duh........ bagi mereka yang mapan punya penghasilan tetap, ASN, polisi, tentara atau yang punya tabungan banyak, nggak ada masalah kerja dan berdiam diri di rumah," tulis Gus Miftah.
Tulis Gus Miftah, dia mendukung kebijakan pemerintah terkait darurat Covid-19 ini. Namun, dia berharap pemerintah memberikan kebijakan beserta solusinya kepada masyarakat.
"Saya support kebijakan pemerintah, Tapi Alangkah indahnya jika pemangku jabatan di negeri ini memberikan kebijakan plus memberikan solusinya. Apapun itu semoga musibah ini segera berakhir, bukan takut yang harus kita besarkan, tapi ikhtiar untuk tetap sehat dan tawakal kepada Allah yang harus dilakukan," tulis Gus Miftah.
Gus Miftah menuliskan, "Berdoalah kepada Tuhan nya corona supaya corona-nya segera di hilangkan! Jangan sampai kita kehilangan Tuhan gara-gara corona!".
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank