Suara.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani memastikan bahwa DPR bakal menyumbangkan alat rapid test virus corona atau Covid-19 kepada masyarakat yang membutuhkan. Alat yang disumbang merupakan kelebihan dari alat rapid test yang dibeli dari hasil urunan anggota DPR.
Diketahui, anggota legislatif sengaja berinisiatif membeli sebanyak 40 ribu alat rapid test untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kepada mereka dan keluarganya. Hal itu disampaikan Arsul seiring gelombang protes dari masyarakat ihwal rencana pemeriksaan rapid test seluruh Dewan dan keluarga
"Pertama, DPR membeli dari iuran sebagian anggotanya 40 ribu rapid test kit dari China, yang 25-30 ribuan alat tesnya akan disumbangkan kepada berbagai pihak seperti rumah sakit, Pemda dan lain-lain," kata Arsul kepada wartawan, Selasa (24/3/2020).
Arsul menilai langkah itu sebagai bentuk bahwa DPR tidak hanya mementingkan anggota tetapi juga masyarakat pada umumnya. Ia mengatakan, ke depannya rapid test diprioritaskan kepada Dewan yang memiliki gejala serupa Covid-19.
"Ini tidak pakai dana APBN atau anggaran negara DPR ya. Jadi DPR bukan hanya mau pentingkan anggotanya sendiri. Kedua, tes kepada anggota DPR diprioritaskan bagi yang kurang sehat, merasa ada gejala yang tidak biasa pada tubuhnya, dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan rapid test untuk warga masyarakat oleh pemerintah," ujar Arsul.
Arsul yang juga Wakil Ketua MPR itu menuturkan, gelombang protes dari masyarakat timbul akibat informasi tidak utuh yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal DPR. Untuk itu, Arsul meminta agar Sekretariat Jenderal kemudian dapat mengklarifikasi kembali informasi seperti yang ia sampaikan.
"Tapi karena yang disampaikan oleh Sekjen enggak begitu maka jadi ramai. Karena itu Kesekjenan DPR harus menjelaskan seperti di atas. PPP ingin Kesekjenan DPR perlu lakukan koreksi dulu," kata Arsul.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Teka-teki Menko Polkam Baru: Nama Mahfud MD hingga Letjen Purn. Djamari Chaniago Mencuat
-
Tokoh Senior PPP Bongkar Kelompok 'Lima Serangkai' di Balik Kudeta Suharso Monoarfa
-
Pemerintah Pastikan Pajak UMKM Tetap 0,5 Persen, Cak Imin: Harus Diterapkan Selamanya
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?