Suara.com - Gibran Rakabuming Raka mengenang kepergian sang nenek, Sujiatmi Notomiharjo yang wafat pada Rabu (25/3/2020). Gibran mengaku akan merindukan nasihat-nasihat mendiang yang disapanya dengan Eyang Noto.
Melalui akun Instagram terverifikasi miliknya, Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu membagikan tiga unggahan yang menggambarkan kenangannya bersama Sujiatmi. Unggahan tersebut berupa karikatur sosok Gibran dan sang eyang.
Dalam foto pertama, tampak karikatur Gibran yaang tengah mengangkat tangan seperti orang berdoa yang kemudian dibubuhi tulisan "Kami akan rindu nasihatmu sugeng tindak, Eyang".
Untuk foto kedua, terlihat gambar Gibran yang tertunduk di hadapan Sujiatmi. Dalam gambar tersebut, tampak narasi berbunyi, "Begitu cepat Eyang pergi menghadap-Nya, saat kami membutuhkan nasihat-nasihatnya".
Adapun foto ketiga menampilkan kebersamaan Gibran bersama Sujiatmi. Gibran lalu menuliskan, "Eyang adalah sosok panutan kami. Eyang mengajari selalu bersikap rendah hati dan berbuat yang manfaat".
Tiga unggahan tersebut, oleh Gibran kemudian ditambahi narasi sama yang menceritakan sosok Sujiatmi, termasuk ketika perempuan kelahiran Solo tersebut berjuang melawan kanker selama empat tahun.
Gibran mengatakan, sang eyang tak pernah membebani anak cucunya semasa hidup. Bahkan, Sujiatmi masih aktif melakukan banyak kegiatan tanpa menunjukkan rasa sakitnya.
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," tulis Gibran, seperti dikutip Suara.com, Kamis (26/3/2020).
Gibran juga menyebut, Sujiatmi merupakan sosok yang rajin beribadah. Ia mengatakan, "Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak".
Baca Juga: Kreatif, Lagu The Beatles Diadaptasi Ajak Publik Rajin Cuci Tangan
Tak ayal, kepergian sosok panutan tersebut meninggalkan dukacita yang mendalam bagi keluarga Jokowi. Begitu pula dengan Gibran yang memanjatkan doa untuk Eyang Noto.
"Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik. Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup," kata Gibran.
Di akhir narasinya, Gibran pun tak lupa meminta khalayak untuk mendoakan Sujiatmi dari rumah. Mengingat, kondisi yang tidak memungkinkan akibat pandemi virus corona.
"Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," tulis Gibran, memungkasi.
Sejak dibagikan, kenangan Gibran bersama Eyang Noto mendapat banyak respons dari warganet yang turut menunjukkan bela sungkawa..
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu