Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kita telah menyia-nyiakan kesempatan pertama untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi persnya pada (25/3/2020), bahwa para pemerintah di seluruh dunia harus berhenti membuang-buang waktu yang berharga ini demi melawan virus corona.
"Kita telah menyia-nyiakan kesempatan pertama. Seharusnya kita sudah mengambil langkah lebih dari sebulan atau dua bulan yang lalu," kata Tedros.
Menyadur dari Bloomberg, pimpinan WHO ini memberi peringatan keras tentang bagaimana kemajuan dunia menghadapi penyakit yang telah menewaskan hampir 20.000 orang yang tersebar di hampir setiap negara.
"Dunia memiliki kesempatan kedua, karena 150 negara memiliki kurang dari 100 kasus yang dilaporkan, dan masih memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Mereka yang telah memberlakukan lockdown berhasil memanfaatkan waktu untuk menerapkan langkah agresif demi memberantas penyakit ini," kata Tedros.
Lelaki asal Ethiopia ini juga mengatakan bahwa waktu penerapan lockdown disesuaikan pada negara masing-masing bergantung pada tindakan apa yang dilakukan.
Selain itu, Tedros juga menyarankan 6 tindakan yang harus dilakukan setiap negara yang memiliki kasus Covid-19:
1. Menambah, melatih, dan menggunakan tenaga medis pelayanan kesehatan
2. Menerapkan sistem untuk melacak kasus dugaan virus corona
3. Meningkatkan pemeriksaan dan ketersediaan alat tes
4. Mengidentifikasi fasilitas yang dapat digunakan sebagai pusat pelayanan virus corona
5. Mengembangkan rencana karantina
6. Pemerintah kembali fokus untuk menekan virus.
Sementara itu, Kepala Program Kedaruratan WHO mengatakan, "Dunia belum siap untuk pandemi,"
Baca Juga: 5 Tips Meredam Stres dan Panik di Tengah Pandemi Corona Covid-19
Ia menjelaskan bahwa putusnya rantai pasokan dapat mengancam pasokan sarung tangan medis yang terbuat dari karet.
Menurutnya, keterbatasan persediaan ini salah satunya juga diakibatkan karena hanya beberapa negara saja yang dapat memproduksi karet.
"Jika ada pelajaran dari pandemi ini, kita perlu sistem kesehatan masyarakat yang lebih kuat di tingkat nasional dan global," kata Ryan.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah negara ini tengah memanfaatkan waktu atau justru telah membuang-buang waktu?
Berita Terkait
-
Gegara Corona, Begini Kisah Adebayor yang Tak Bisa Pulang Kampung ke Togo
-
5 Tips Meredam Stres dan Panik di Tengah Pandemi Corona Covid-19
-
50 Orang Terpapar, Anies Prioritaskan Rapid Test Covid-19 untuk Tim Medis
-
Resmi! Kota Makassar Darurat Virus Corona, Wacanakan Lockdown!
-
Italia Krisis Corona, Pemain Berdarah Indonesia Ini Lebih Khawatirkan Istri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri