Suara.com - Berebut jabat tangan sudah menjadi pemandangan biasa kala ada pejabat negara atau daerah yang berkunjung dan bertemu langsung dengan warga. Namun kali ini berubah total semenjak wabah virus corona atau Covid-19 merebak di mana-mana.
Dilansir dari Metrojambi.com (jaringan Suara.com), adalah Meri Rusma Pratiwi Rangkuti, yang merupakan wisudawati terbaik di Institut Agama Islam (IAI) Tebo, Provinsi Jambi. Keresahan dan takut tengah melanda dirinya dan keluarga semenjak Pemprov Jambi mengumumkan ada satu orang positif virus corona.
Sementara beredar kabar salah satu pejabat di Kabupaten Tebo tengah diisolasi di RSUD Jambi dan berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP corona.
Keresahan muncul menghinggapi keluarga Meri lantaran saat dirinya menerima penghargaan di acara wisudanya berlangsung, ia dan orang tuanya sempat berjabat tangan dengan sejumlah pejabat Pemkab Tebo yang hadir saat itu.
Ia khawatir, pejabat yang sempat bersalaman dengannya itu kini benar-benar positif virus corona.
Sementara salah seorang civitas akademika di IAI Tebo juga menceritakan bahwa saat acara wisuda berlangsung, ia juga dekat dengan pejabat tersebut. Bahkan saat itu beberapa orang petinggi IAI Tebo hadir.
Di ruangan pada saat saat wisuda yang digelar Sabtu (14/03/2020) itu, ada lebih dari 100 orang. Beberapa hari setelahnya pejabat itu demam dan dibawa ke rumah sakit, hingga dirujuk ke Jambi.
Kabar pejabat Tebo yang positif Covid-19 ini telah heboh di Tebo sejak Senin (23/3) pagi. Informasi disebarkan di banyak media sosial. Pada sore harinya, pemerintah pusat mengeluarkan data adanya warga di Provinsi Jambi positif Covid-19. Respon masyarakat pun langsung ramai.
Tanggapan Wabup Tebo
Baca Juga: Bandel Gelar Resepsi Saat Corona, 2 Pesta Nikah di Jambi Dibubarkan Polisi
Wakil Bupati Tebo, Syahlan, yang merupakan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tebo, mengatakan, memang kemungkinan ada seorang masyarakat Tebo yang merupakan pejabat publik, diduga terinfeksi covid-19.
Namun pihaknya belum menerima surat secara resmi dari Gugus Tugas Jambi. Ia hanya meminta agar masyarakat lebih waspada lagi menjaga kesehatan, serta mengurangi interaksi dengan masyarakat luas, dan menghindari keramaian.
Dia juga meminta agar masyarakat Tebo tenang dan tidak panik.
Informasi soal siapa yang positif terinfeksi virus corona ini memang masih simpang siur. Desakan agar membuka catatan perjalanan yang positif virus corona kemudian mengalir dari kelompok masyarakat. Satu di antaranya disampaikan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Tebo, beserta Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU).
Menurut mereka, Pemkab Tebo saat ini lamban menginformasikan benar atau tidak pasien yang positif covid-19 tersebut adalah salah satu pejabat Pemkab Tebo.
Mereka khawatir bila informasi catatan perjalanan yang positif covid-19 tidak dibuka, nantinya akan menimbulkan persoalan yang lebih besar, pada aspek kesehatan dan juga keselamatan masyarakat.
Berita Terkait
-
Kemenhub Akui Banyak Masyarakat yang Mudik Lebih Awal
-
COVID-19 Belum Berlalu, Ford Bakal Buka Gembok Pabriknya
-
Pemkab Maybrat Papua Barat Gelar Ritual Adat untuk Mengusir Virus Corona
-
Pemerintah Masih 'Galau' Larang Masyarakat Mudik Lebaran
-
Menlu Retno: Lebih dari 1.600 Kasus Dihadapi WNI di Luar Negeri
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas