News / Internasional
Jum'at, 27 Maret 2020 | 14:18 WIB
Ilustrasi - Suasana kota Herat, Afghanistan (shutterstock)

Suara.com - Sedikitnya 10.000 narapidana berusia di atas 55 tahun di Afghanistan bakal dibebaskan langsung, guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

"Presiden telah mengeluarkan dekrit bahwa beberapa ribu tahanan akan segera dibebaskan karena virus corona," kata seorang pejabat di kantor Presiden Ashraf Ghani seperti diberitakan Reuters, Jumat (27/3/2020).

Mereka yang dibebaskan tidak akan termasuk anggota kelompok militan Taliban atau ISIS, dan prosesnya akan selesai dalam 10 hari, kata dua pejabat pemerintah.

"Tahanan dengan masalah kesehatan yang serius, wanita, anak-anak, orang tua di atas 55 tahun akan mendapat manfaat dari keputusan tersebut," kata Jaksa Agung Mohammad Farid Hamidi.

Afghanistan telah melaporkan 91 kasus virus corona dan tiga kematian. Provinsi Herat barat di negara itu telah mencatat setidaknya 54 dari 75 total kasus yang dilaporkan dalam pekan terakhir.

Kelompok-kelompok bantuan internasional dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan penyebaran virus corona di penjara di seluruh Afghanistan.

Ahmad Rashid Totakhil, kepala direktorat umum penjara, mengatakan keputusan untuk membebaskan 10.000 tahanan diambil untuk mengatasi penyebaran virus yang sangat cepat menular.

Tidak jelas apakah tahanan akan diuji atau diberi bantuan medis sebelum dibebaskan dari penjara di seluruh negeri.

Iran bebaskan 54 ribu tahanan

Baca Juga: Skype Jadi Andalan Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Berunding

Otoritas Iran mengeluarkan kebijakan baru di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19. Iran memutuskan untuk membebaskan puluhan ribu narapidana dari penjara.

Setidaknya ada 54.000 narapidana diizinkan keluar dari tahanan setelah menjalani pemeriksaan negatif virus corona dan memberikan jaminan uang. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus mematikan.

Dikutip dari CNN, Rabu (4/3/2020), Juru Bicara Kementerian Hukum Iran, Gholamhossein Esmaili mengatakan kondisi kesehatan para tahanan di bawah pantauan Kementerian Kesehatan.

"Kondisi kesehatan para tahanan sangatlah penting bagi kami, tanpa membedakan mereka tahanan khusus atau biasa," Esmaili.

Senada dilaporkan BBC, pekerja amal keturunan Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe juga dilaporkan dalam kondisi baik.

Nazanin diketahui harus menjalani hukuman pidana selama lima tahun, sejak 2016. Perempuan itu dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase yang meski tidak ditolaknya

Sebelumnya, pihak keluarga meyakini bahwa Nazanin terinfeksi virus corona saat mendekam di penjara Evin, Teheran. Keluarga Nazanin menuding pihak berwenang menolak untuk mengujinya.

Meski begitu, Esmaili menegaskan bahwa kondisi kesehatan Nazanin membaik.

Sebelumnya, wabah virus corona di Iran telah menewaskan sedikitnya 77 orang dalam waktu kurang dari dua minggu.

Departemen Kesehatan menerangkan, jumlah kasus virus corona telah meningkat lebih dari 50 persen sejak kemunculannya di Iran. Ditemukan ada 2.336 kasus, meski angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, Selasa (3/3).

Kasus-kasus serupa yang muncul di Iran juga telah dilaporkan oleh negara lainnya seperti: Afghanistan, Kanada, Lebanon, Pakistan, Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Darurat Virus Corona, China Jemput 200 Warganya dari Iran

China mengevakuasi warganya dari Iran pada Selasa malam, di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Menurut Kedutaan Besar China di Iran, sebuah pesawat komersil memulangkan 200 warga China, termasuk para pelajar, kembali ke negara asal mereka.

Hingga Selasa, otoritas Iran mengungkapkan sedikitnya 77 orang meninggal dunia karena virus korona, demikian dilansir dari kantor berita Anadolu, Rabu (4/3)

Selain itu, sebanyak 2.300 kasus Covid-19 juga telah dikonfirmasi. Global Times menyebutkan bahwa sebagian besar pelajar asal China telantar di Qom, kota paling terdampak wabah.

Jumlah korban Covid-19 di seluruh dunia sudah melampaui 3.000 jiwa, dan 2.945 di antaranya ada di China. Sejauh ini, China telah mengkonfirmasi lebih dari 80.000 kasus Covid-19.

Pada Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

Kemudian, pekan lalu, WHO menaikkan tingkat peringatan global dari "tinggi" ke "sangat tinggi".

Load More