Suara.com - Korban meninggal akibat virus Corona jenis baru COVID-19 dari hari kehari selalu bertambah. Hal itu terlihat dari masifnya proses jenazah korban COVID-19 dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Suara.com coba melihat secara langsung proses pemakaman jenazah korban COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Rabu (1/4/2020).
Para petugas pengubur jenazah COVID-19 dari Dinas Kehutanan Jakarta Timur tampak sibuk sejak pagi. Namun secuil cerita datang dari salah satu petugas yang turut menguburkan jenazah ke liang lahat bernama Nali (45).
Ia mengaku sudah menjadi petugas pengubur jenazah di TPU Pondok Ranggon sejak 2014. Namun baru kali ini ia melakukan proses pemakaman secara masif. Ia pun mengaku melajukan tugasnya juga khawatir tertular COVID-19.
"Takut sih pak, takut mah takut. Tapi namanya tugas gimana," kata Nali ditemui di TPU Pondok Ranggon saat sedang beristirahat.
Nali cukup punya nyali besar karena hanya dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang seadanya saat menguburkan jenazah yang terjangkit corona. Terlebih APD itu sendiri hanya seperti jas hujan plastik, topi, pakaian lengan panjang, serta sepatu bot dan masker.
"Lumayan lengkap bang, pakai jas ujan, topi, masker sama sepatu bot nih. Tapi kami panas banget kalau pakai jas ujan. Tapi, itu juga gak pakai seharian gak kuat, paling mau nguburin mau nge-gotong baru dipakai," kata dia.
Menurut Nali, tidak hanya mengkhawatirkan diri sendiri, dirinya juga mengkhawatirkan kesehatan keluarganya. Hal itu lantaran ia merasa takut membawa virus ketika pulang usai melakukan tugasnya.
"Enggak ada larangan keluarga. Yang penting kami steril. Paling suruh jauh dari kami aja. Kalau kita ini juga petinya di-plastikin, kita juga pake di-plastikin steril kalau kitanya mah. Cuma keluarga itu khawatir. Iya jadi jarak saya. Paling jauh kalau ngomong (sama keluarga)," ujarnya.
Baca Juga: 30 Ribu Napi Dibebaskan karena Corona, Ditjen PAS: Hemat Rp 260 Miliar
Di sisi lain, Nali mengaku melakukan tugas mengubur jenazah COVID-19 hanya dibatasi sampai pukul 19.00 malam. Ia pun mengaku selama melakukan tugasnya sejauh ini belum diberikan fasilitas test kesehatan.
"Belum sih. Sejauh ini belum ada (test kesehatan)," tandasnya. (Bagaskara Isdiansyah).
Berita Terkait
-
15 Jasad per Hari, Curhat Penggali Kubur Corona Kewalahan hingga Ketakutan
-
Keluarga Dilarang Mendekat, Cara Pasien Corona Dikubur di Pondok Ranggon
-
Makamkan 283 Pasien, Anies: Mungkin Ada yang Belum Dites atau Belum Positif
-
Seperti Pendeta Sintiche, Jenazah Judy Pengusaha di Batam Dibungkus Plastik
-
TPU Kayu Manis Bogor Jadi Kuburan Khusus Jenazah Positif Virus Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan