Suara.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadapi kecaman rakyatnya sendiri melalui media sosial gara-gara menawarkan masker gratis demi mencegah virus corona Covid-19. Kok bisa?
Seperti yang diberitakan Reuters, rakyat Jepang dibuat frustasi oleh ide PM Abe membagikan masker gratis kepada warganya, alih-alih menuruti tuntutan untuk mendeklarasikan keadaan darurat virus covid-19.
Kebijakan itu dilakukan dengan membagikan dua masker per rumah tangga, setelah para ahli memperingatkan pemerintah bahwa Jepang telah berada di ambang krisis medis akibat peningkatan kasus virus corona.
PM Abe mengemukakan kebijakannya ini pada Rabu (1/4/2020) malam, saat pertemuan satuan tugas pemerintah Jepang.
Masker akan dikirim ke lebih dari 50 juta rumah tangga di Jepang mulai minggu depan. Daerah yang memiliki lonjakan kasus pun akan diprioritaskan mendapat masker ini.
"Aku juga memakainya, tapi ini bukan masker sekali pakai," kata Abe.
"Kalian bisa menggunakan sabun untuk mencucinya dan menggunakannya kembali. Jadi ini seharusnya merupakan respons yang baik terhadap permintaan masker yang tiba-tiba melonjak," jelas Abe.
Namun, keputusan Perdana Menteri Abe ini justru menuai protes dari rakyatnya sendiri.
Tagar #AbeMask menjadi topik populer di media sosial Jepang pada Kamis pagi (2/3/2020).
Baca Juga: Apes! H-1 Sebelum Berangkat, Pelatih Timnas Indonesia Gagal Pulang Kampung
"Apakah pemerintah Jepang itu nyata? Ini benar-benar pemborosan uang pajak," tulis warganet Usube.
Tawaran dua masker per rumah ini juga menarik cemoohan warganet.
"Dua masker dilaporkan Reuters, tersebar ke dunia! Dua Masker! Jepang negara maju, kan? Kamu ada di G7, kan? Maaf, aku ingin nangis..." tulis @ergthjm.
Beberapa pengguna Twiter juga memposting foto Abe yang diedit menggunakan dua masker, satu menutupi mulutnya, dan satu lagi menutupi matanya.
Kebijakan Abe ini juga mengundang satir kaustik dari meme global yang digarap dengan menggunakan film perang Jerman 'Downfall'.
Video sindiran tersebut menayangkan gambar Adolf Hitler yang putus asa memberi tahu, "Ini bukan lelucon April Mop".
Berita Terkait
-
Jokowi Instruksikan Segera Eksekusi Paket Bantuan Pemerintah Saat Corona
-
Jangkau Lebih Luas, Rano Karno Usul Aplikasi Rumah Belajar Disiarkan di TV
-
Pakar: Indonesia Telat, Seperempat Juta Warga Bisa Meninggal Akhir April
-
Di Rumah Terus karena Corona, Shandy Aulia Hamil Anak ke-2?
-
Bos Perusahaan Meninggal, Petugas Medis Disebut Takut Tangani Pasien Corona
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO