Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mempertanyakan kebijakan-kebijakan mudik di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya kebijakan mudik yang dikeluarkan pemerintah terasa saling bertentangan.
Misalnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan tahapan baru melawan covid-19 yaitu: pembatasan sosial berskala besar dengan kekarantinaan kesehatan.
Namun kini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik atau pulang kampung.
Menanggapi hal itu, Gus Nadir membuat cuitan di akun Twitter pribadinya, @na_dirs pada Kamis (2/4/2020).
"Ada yang bisa jelasin lebih jauh. Ada pembatasan sosial berskala besar, tapi boleh mudik. Gimana? Emang mudik enggak rame-rame?" tulis Gus Nadir.
Poin kedua yang menjadi pertanyaan bagi Gus Nadir adalah bagi orang yang mudik setelah itu harus mengisolasi diri.
"Boleh mudik tapi isolasi mandiri 14 hari. Jadi enggak ketemu orang dong?" tanya Gus Nadir.
Presiden Jokowi, melalui jubirnya, menegaskan bahwa tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020 M/1441 H.
"Namun, pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus ODP sesuai protokol kesehatan WHO yang diawasi oleh pemda masing-masing," tulis Fadjroel Rachman, melalui akun Twitternya, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga: Ketua MPR Minta Masyarakat Tidak Mudik dan Patuhi 5 Kedisiplinan Ini
Hal berikutnya yang menjadi pertanyaan bagi Gus Nadir adalah tokoh-tokoh diminta untuk memberikan imbauan tidak mudik.
"Boleh mudik, tapi para tokoh diminta sosialisasi agar warga engak mudik. Lho kok?" tanya Gus Nadir.
Salah satu tokoh yang baru-baru ini memberikan sosialisasi untuk tidak mudik adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengingatkan bahaya dampak mudik di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19). Hal ini disampaikannya dalam unggahan di Twitter, pada Kamis (2/4/2020).
Dalam unggahan itu, Ridwan menunjukkan sebuah berita yang menjelaskan bahwa orang tua di Ciamis terinfeksi Covid-19 setelah dijenguk anaknya yang berasal dari Jakarta.
Kang Emil, sapaannya, juga mengingatkan agar orang-orang tidak mudik di tengah situasi bencana wabah seperti ini. Terutama, ia menekankan hal ini kepada para anak muda.
Berita Terkait
-
Kodomo Challenge, Ajak Anak Lakukan Tantangan Kebersihan Cegah Virus Corona
-
Maruf Tanya Salat Tarawih Jika Masih Corona, Anies: Tunggu Masukan Ulama
-
Dianggap Efektif Menangkal Penyebaran Corona, WHO Dukung Main Game
-
Geger! Wanita Kejang-kejang di PN Jaktim Tenyata Lagi Gugat Cerai Suami
-
Romantis! Kakek 92 Tahun Ini Bantu Cat Rambut Istrinya karena Salon Tutup
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar