Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, Indonesia sempat ditawarkan bantuan untuk pengadaan alat tes cepat atau rapid test kit virus corona covid-19 dari Turki.
Retno menyebut tawaran ini baik, namun sifatnya bisnis yang dilakukan antara perusahaan atau Business to Business.
"Turki tawarannya, sebenarnya yang kami pantau tawarannya mengenai kerja sama pengadaan rapid test. Tetapi ini lebih kepada B2B (Business to Business), sementara untuk pemerintah kita masih lihat kembali," Retno dalam rapat kerja virtual dengan Komisi I DPR, Selasa (7/4/2020).
Retno menyebut, Kemenlu RI juga tidak bisa memutuskan apakah bantuan ini bisa diterima atau tidak.
Sebab, kata dia, lebih dulu harus dibahas dengan gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19.
"Kita sampaikan kepada tim di gugus tugas di situ ada tim yang khusus menangani masalah tes. Tapi kemudian mereka melakukan komunikasi dengan dubes kita yang ada di Ankara," ucap Retno.
"Bukan kami dalam arti yang tidak mau, tapi kita tidak memiliki kapasitas untuk mengatakan ini yang cocok atau ini yang bukan. Oleh karena itu kita selalu bergandeng tangan dengan gugus tugas," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Retno melaporkan kepada DPR bahwa pemerintah Indonesia sudah menerima bantuan dari beberapa negara antara lain: Jepang, Amerika, Singapura, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Bantuan itu berupa masker, alat pelindung diri (APD) hingga ventilator.
Baca Juga: Petrotekno Bantu Alat Rapid Test di Teluk Bintuni Papua
Berita Terkait
-
Media Asing: Soal Pengujian Corona, Indonesia Salah Satu Terburuk Sedunia
-
Rehat Lawan Corona, Tim Medis Turki Joget Tari Penguin
-
Narapidana di Turki Produksi 1,5 Juta Masker Tiap Bulan Lawan Corona
-
Rapid Test Tak Secanggih Korsel, RK: Saya Yakin Kasus Corona Berlipat-Lipat
-
Mengerikan, Begini Kondisi Teranyar Eks Kiper Barcelona yang Positif Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan