Suara.com - Beredar narasi menyebutkan rapid test yang akan dilakukan terhadap 5.000 ustaz di Jawa Barat. Pelaksanaan rapid test disebut-sebut hanyalah sebuah modus untuk menghabisi nyawa para ustaz.
Dalam narasi yang beredar luas di media sosial dan WhatsApp tersebut menyebutkan para ustaz yang sehat akan divois sebagai Pasien dalam Pantauan, dimasukkan ke rumah sakit dan disuntik virus corona hingga meninggal.
Berikut isi narasinya:
WASPADALAH…!!!
Perlu dicermati. Di runing teks sebuah TV-5000 ustadz di Jabar akan menjalani *rapid test*.
Lho kenapa hanya ustadz.?
Kenapa nggak semua tokoh agama.?
Waspadalah…!!!
Ustadz yang lurus bisa divonis positif Corona…!!!
#Patut diduga gaya PKI
Modus Menghabisi Ustadz..!!??
Ustadz yg sehat bisa saja divonis PDP, dimasukkan RS, disuntik covid-19 sampai mati, dikantongi plastik langsung dikubur oleh RS. Tidak ada yang bisa protes.
Baca Juga: Nasib UKM Diaspora Indonesia di Amerika saat Pandemi Covid-19
Kita harus mengambil sikap tegas…
Benarkah kebenaran narasi tersebut?
Penjelasan
Dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Rabu (8/4/2020), narasi yang beredar luas di media sosial yang menyebutkan rapid test sebagai modus untuk menghabisi nyawa para ustaz tidak benar.
Faktanya, usulan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum untuk melakukan rapid test terhadap 5.000 ulama di Jawa Barat mempunyai alasan yang mendasar. Ulama dikategorikan sebagai kelompok masyarakat yang sering bertemu banyak orang sehingga perlu menjalani rapid test.
Mengutip dari Fajar.co.id, Uu menjelaskan rencana tersebut juga dipicu hasil rapid test massal yang dilakukan di Jawa Barat dalam waktu sepekan terakhir.
Berita Terkait
-
Buruh Tuntut Libur Selama Wabah Corona, Tapi Minta Tetap Digaji Perusahaan
-
Lagi Dokter Virus Corona Meninggal, Kali Ini dr Karnely Herlena
-
Gelombang PHK Virus Corona, 21 Hotel di Tanjungpinang Pecat Karyawan
-
Resmi Hari Ini! 35 Ribu Narapidana Bebas, 1.815 Orang Sudah Berkeliaran
-
Nasib UKM Diaspora Indonesia di Amerika saat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun