Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa prihatin dengan adanya ancaman penjara bagi warga yang dinilai menghina Kepala Negara dan Pejabat Negara.
Pernyataan tersebut ditulis SBY melalui akun jejaring sosial Facebook resminya. Sebab, kata dia, negeri ini tengah menghadapi persoalan yang lebih serius: pandemi corona atau Covid-19.
“Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu? Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk ‘memolisikan’ warga kita yang salah bicara. Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara,” kata SBY seperti dikutip dari laman Hops.id--jaringan Suara.com--, Kamis (9/4/2020).
Dengan segala kerendahan hati, SBY pun meminta agar segala permasalahan ini untuk segera ditangani dengan baik dan penuh kebijaksanaan.
“Sebab kalau hal ini makin menjadi-jadi, sedih dan malu kita kepada rakyat kita. Rakyat sedang dilanda ketakutan dan juga mengalami kesulitan hidup karena terjadinya wabah korona ini. Juga malu kepada dunia, karena saya amati hal begini tidak terjadi di negara lain,” ujar SBY.
Sementara, SBY juga turut menyatakan ke-prihatin-annya dengan ketidak fokusan banyak pihak untuk mengatasi masalah corona. Kata SBY, seharusnya dengan kondisi saat ini, diperlukan persatuan untuk melakukan segala upaya demi menyelamatkan rakyat Indonesia dari ancaman corona, termasuk bisa menghentikan penyebaran wabah ini di Tanah Air.
“Krisis virus corona di negeri kita belum berakhir. Belum selesai. Indonesia juga belum aman. Salah besar kalau kita merasa sudah berhasil mengatasi wabah korona ini, dan kemudian mulai menjalani kehidupan seperti biasa,” kata SBY.
Dia juga melihat masih ada elemen di negeri ini yang belum benar-benar fokus dan tidak bekerja sesuai prioritasnya. Dia mengingatkan, first thing first. Waktu dan sumber daya kita terbatas, sehingga harus diarahkan kepada kepentingan dan sasaran utama saat ini.
Prioritas utama itu adalah menyelamatkan masyarakat yang sudah terjangkit corona, serta membatasi dan menghentikan penyebaran virus ini.
Baca Juga: Soal Hukuman Penghina Pemimpin, Fadli Zon: Era SBY Jauh lebih Demokratis
Kalau sasaran ini dapat dicapai, katanya, kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa rakyat Indonesia. Kalau virus korona bisa kita lumpuhkan, kehidupan masyarakat akan kembali normal. Ekonomi Indonesia juga akan tumbuh dan berkembang lagi.
Berita Terkait
-
Tak Promosikan Online Market, Ini Langkah Bupati Bantul Hadapi COVID-19
-
Ramalan Terbaru Bill Gates soal Covid-19
-
Ambil Hikmah Pandemi Covid-19 Jelang Ramadan, Fajar Ingin Puasa Full
-
KemenPPPA Belum Terima Data Terkait Anak-anak yang Terpapar Covid-19
-
Angka Kematian Akibat Covid-19 di Perancis Tembus Lebih dari 10 Ribu Jiwa
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti