Suara.com - Kelompok Anarko membantah melakukan provokasi publik untuk melakukan aksi vandalisme di tengah pandemi corona atau Covid-19. Hal itu menyusul sejumlah unggahan gambar tulisan bernada ajakan anarkis di media sosial. Salah satunya 'Sudah Krisis Saatnya Membakar'.
Gambar dan tulisan itu ditemukan di sejumlah titik di Tangerang. Melalui serangkaian penyelidikan, polisi menangkap lima orang pemuda yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian dan provokasi aksi vandalisme tersebut. Polda Metro Jaya menuduh kelima pemuda itu dari kelompok Anarko.
Salah seorang koordinator Komunitas Anarko, Dewi kepada Suara.com mengatakan, tuduhan polisi tersebut tak berdasar.
"Tuduhan polisi itu jadinya kayak mengada-ada. Masak iya di tengah pandemi Covid-19 kami melakukan itu, tidak mungkin lah," kata dia.
Ajakan untuk melakukan penjarahan di kota-kota besar di pulau Jawa pada 18 April itu juga tidak mungkin dilakukan oleh kelompok Anarko.
"Dan ajakan itu mustahil terjadi di tengah situasi seperti ini," katanya.
Menurut dia, masyarakat cukup rasional dan tak mudah terprovokasi isu seperti itu.
"Buktinya apa? dasarnya apa provokasi itu dari Anarko? Masa keterangan dari anak pelajar, apa itu bisa dijadikan keterangan. Lagi pula bukti-bukti yang ditemukan polisi itu kan bukan agitasi dan propaganda. Orang waras mana yang mau disuruh sama anak kecil, pelajar untuk menjarah," ujarnya.
Dewi menuturkan, dalam situasi seperti sekarang, orang justru takut dengan kerumunan, karena wabah virus corona. Jadi menurutnya, tuduhan polisi kepada kelompok Anarko tak punya dasar.
Baca Juga: Anarko: Ajakan Anarki di Tengah Pandemi
Ia juga membantah kelima remaja yang ditangkap itu bukan dari kelompok Anarko. Mereka cuma remaja yang iseng dan melakukan kenakalan di tengah situasi darurat kesehatan seperti sekarang, katanya.
"Kami juga bingung, anak-anak itu siapa. Anarko itu kan gak punya organisasi dan siapapun bisa pakai anak itu," ujarnya lagi.
Dewi menambahkan, dari pada mengurus kasus kenakalan remaja seperti itu, pemerintah harusnya fokus memikirkan langkah penyelamatan para buruh yang banyak di PHK akibat pandemi corona. Belum lagi para narapidana yang baru-baru ini banyak dibebaskan, bagaimana langkah pemerintah.
"Terus bagaimana dengan napi-napi yang dibebasin itu," kata dia.
Menurut dia justru yang membuat keresahan warga adalah pemerintah. Seperti hari ini pemerintah membagi-bagikan sembako di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat yang menimbulkan kerumunan warga.
Sebelumnya beberapa hari lalu Presiden Jokowi juga membagi-bagikan sambako ke warga di jalanan, hal itu mengundang kerumunan orang.
Berita Terkait
-
Anarko: Ajakan Anarki di Tengah Pandemi
-
Kapolda: Kelompok Anarko Rancang Penjarahan di Pulau Jawa 18 April
-
Aksi Vandalisme saat Corona, Kapolda: 3 Pelaku Terkenal di Kelompok Anarko
-
Tak Pakai Masker dan Bawa Muatan Lebih, Kendaraan Dilarang Masuk Jakarta
-
Hari Ini PSBB Jakarta, Berikut Daftar 10 Jenis Kendaraan Prioritas
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali